Pentingnya Merespons Bunyi Lonceng Gereja, Itu Suara Tuhan
Sabtu, 17
Februari 2024 Jemaat GPM Panamboang Klasis GPM Pulau-pulau Bacan bersyukur
sebab diperkenankan merayakan minggu
sengsara Tuhan Yesus yang sekaligus meresmikan Menara Lonceng Gereja Anugerah
yang dikerjakan kurang lebih tiga tahun. Hadir meresmikan menara lonceng MPH
Sinode GPM Pdt. Ny. L. Bakarbessy, S.Th.
Saat berkhotbah,
Pdt. Leny menyampaikan penyelesaian menara lonceng Ini adalah anugerah yang
sungguh indah, yang Tuhan kerjakan bagi jemaat disini. Karena itu, peresmian menara
lonceng memiliki makna penting bagi jemaat ini, juga bagi jemaat-jemaat lain
dalam Gereja Protestan Maluku. Sebab menara lonceng dalam teologi di GPM adalah
simbol suara Tuhan yang memanggil umat datang beribadah. Jemaat menteolgikan
bunyi lonceng gereja sebagai penanda suara Tuhan memanggil umat untuk datang
mendengarkan Firman-Nya, memuji dan memuliakan nama-Nya. Karena itu, pekerjaan
pembangunan menara lonceng haruslah dilihat sebagai pekerjaan kudus.
Dikatakan, Saya
percaya, peresmian menara lonceng hari ini, menjadi momentum untuk menegaskan
kembali komitmen kita semua untuk selalu mendengar suara Tuhan. Komitmen jemaat
disini, untuk selalu datang mendekat kepada Tuhan dan bersekutu mendengarkan
firman-Nya, lalu memberi diri dituntun oleh firman Tuhan. Sebab Firman Tuhan
yang kita dengarkan, akan semakin membentuk kita sebagai umat yang berkenan
kepada-Nya. Sebab itu kepada jemaat semua diingatkan, jika engkau mendengar
suara Tuhan melalui dentangan lonceng gereja ini, janganlah keraskan hatimu.!
Bersegeralah datang kepada Tuhan dan dengarkanlah firman-Nya.
Karena itu,
Peresmian menara lonceng ini juga hendaknya oleh para pelayan dan jemaat
panambuang, dimaknai sebagai momentum untuk meningkatkan partisipasi jemaat
dalam ibadah atau kebaktian- kebaktian jemaat. Memang harus disadari belakangan
ini, kita dapati ada kecenderungan terus menurunnya patisipasi jemaat dalam
ibadah-ibadah
bukan hanya di
ibadah minggu, tetapi juga dalam ibadah-ibadah wadah pelayanan organisasi.
Terhadap kecenderungan ini, sebagai para pelayan mari kita terus mendorong
umat, melakukan pembinaan dan pendampingan atau pastoralia kepada mereka agar
kesetiaan untuk beribadah tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan. Dan para
pelayan serta keluarganya yang harus memberi panutan terlebin dahulu.
Marilah jemaat,
kita terus mendengarkan suara Tuhan, suara firman-Nya dan melakukan
kehendak-Nya dalam kehidupan setiap hari agar kita dapat menikmati pula
janji-janji berkat Tuhan sebagaimana yang telah kita dengarkan dalam firman
Tuhan yang akan senantiasa menuntun dan memberkati.
Penulis: Pdt. A. Kofit (Ketua Klasis P. P. Bacan)