YSS GPM Laksanakan Pelatihan Manajemen Usaha Untuk 12 Kelompok Perempuan Miskin Dan Penyandang Disabilitas




Yayasan Sagu Salempeng (YSS) GPM melaksanakan “Pelatihan Manajemen Usaha untuk 12 Kelompok Perempuan miskin dan penyandang disabilitas”. Kegiatan ini berlangsung di The Roof Cafe pada, Rabu (14/6), dan di hadiri oleh Wakil Ketua II MPH Sinode GPM, Pendeta Lenny Bakarbessy/R, Pejabat Walikota Ambon yang diwakili oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, John Slarmanat,SH.MH, Duta Anak Yayasan Sagu Salempeng GPM – Gabriella Claire Ayustia Bakarbessy (Putri Batik Remaja Indonesia 2022 Photogenic).

Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan anggota kelompok di bidang manajemen usaha dan menambah wawasan dan pengetahuan kepada kelompok usaha milik GPM, mengenai strategi dalam pengembangan usaha.

Pendeta Bakarbessy dalam arahannya mengatakan bahwa ini adalah kegiatan strategis yang berpihak pada upaya mensejahterahkan manusia. Kegiatan ini sebetulnya memiliki dampak yang luas dan berkontribusi bagi keberlanjutan hidup manusia.

Apresiasi diberikan kepada YSS, yang sangat peduli dengan upaya pemenuhan hak hidup manusia, terutama kelompok rentan masyarakat. YSS juga telah menginisiasi kegiatan ini dengan berkolaborasi dengan Dinas-dinas terkait.

“Ini kerja yang luar biasa yang turut membantu GPM dalam mengimplementasi amanat pelayanan GPM,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Pendeta Bakarbessy menyampaikan kondisi dinia sekarang ini yang sementara berada di kondisi ekonomi dunia yang terpuruk dan berdampak pada kenaikan harga pasar, angka pengangguran dan kemiskinan. Krisis ekonomi ini menjadi tentangan tapi peluang bagi usaha kecil menengah.

Melalui kelompok usaha yang telah dibentuk oleh YSS, di 6 desa dampingan yang terdiri dari 12 kelompok untuk itu kegiatan saat ini penting. Karena ada banyak hal yang nantinya di tindaklanjuti. Pertama dalam kerjasama dengan dinas terkait tiap kelompok bisa dibantu dengan pembuatan NIB, PIRT, dan juga mendapat ijin halal. Sebab produk pangan jika ingin dikonsumsi semua kalangan dan bisa masuk pasar modern maka ijin ini harus terpenuhi.

Kemudian, GPM menjelang 1 abad 2035 yang akan datang dan mengantisipasi krisis ekonomi umat telah melakukan gerakan gerejawi GKM (GPM Menanam, Melaut, dan Memasarkan). Ini merupakan implementasi dari gerakan yang dilakukan GPM, jelas Pendeta Bakarbessy.

Harapannya kelompok ini setelah memenuhi ijin sesuai dengan aturan dan pemerintah maka dapat memasarkan di pasar online milik GPM, “Balido”.

“Kelompok-kelompok bisa mendaftarkan produk dan menjual. Karena itu kami kira ini bisa menjadi kolaboratif YSS dengan MC GPM,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam sambutan Pejabat Walikota Ambon yang disampaikan oleh Kadis Perindrag,  John Slarmanat dalam mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini harus dilakukan, supaya kelompok yang tergolong miskin mampu mengelola usahanya dengan efektif dan efesien. Dan juga didukung dari seluruh lapisan masyarakat termasuk YSS untuk dapat terus berkembang.

“Saya mengajak seluruh pengurus YSS dan kita semua yang hadir saat ini untuk turut sama-sama mendukung 5 kebijakan prioritas penjabat Walikota Ambon tahun 2023-2024 kedepan,” ungkapnya.

Kiranya YSS dengan namanya akan menjadi contoh dan inspirasi bagi semua juga memiliki peran yang strategis sebagai mitra pemerintah.

Ketua Yayasan, Pendeta Jeny E. Mahupale dalam sambutannya mengatakan bahwa ini merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat yang berdasarkan pada potensi desa dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kiat-kiat apa yang bisa meningkatkan kesejahteraan hidup. Sebagai contoh, YSS bekerjasama dengan Perindrag telah diberikan program sehati.

“Jadi produk-produk yang sebelumnya sudah di pasarkan YSS belum ada perizinan, sekarang kami sudah dapat, seperti “sagu mantah” yang sudah sejak lama di distribusi di Fris dengan Dian Pertiwi. Kemudian jus pala. Yang pernah menjadi welcome drink di kantor Sinode. Itu yang sudah ada sertifikat halal,” ungkapnya.

YSS hadir di masyarakat untuk membantu mereka memperoleh perizinan dan sertifikat halal. Untuk itu sebelum mengajak masyarakat YSS sudah terlebih dahulu memberi contoh.