Yayasan Rumah Sakit Sumber Hidup Lakukan FGD Penguatan Peran Posyandu Bagi Pembangunan Kesehatan Masyarakat



Yayasan Rumah Sakit Sumber Hidup Lakukan FGD Penguatan Peran Posyandu Bagi Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Rabu, 23 Maret 2022, Yayasan Rumah Sakit Sumber Hidup milik Sinode GPM telah melangsungkan kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) di bawah Tema “Penguatan Peran Posyandu Dalam Penanganan Kesehatan Ibu Dan Anak (Kia) Dan Ibu Hamil Yang Difabel Serta Stunting” di Kelurahan Benteng dan Kelurahan Kudamati Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon yang berlokasi di Aula Kantor Camat Nusaniwe Negeri Amahusu. Peserta yang ikut dalam kegiatan ini berjumlah 18 orang.

Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara keseluruhan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan dan gizi. Sisi lain pembangunan kesehatan masyarakat merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta. Sebagai anggota dari PELKESI, Rumah Sakit Sumber Hidup dipercaya untuk melaksanakan program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Kota Ambon kerjasama PELKESI dengan BfdW.

Strategi pendekatan berbasis komunitas dipakai untuk memberdayakan masyarakat atau komunitas melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi, dan membantu masyarakat agar berperan aktif dalam mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal. Hal ini tidak terlepas dari peran aktif masyarakat dan efektifitas kinerja Pos PelayananTerpadu atau POSYANDU. POSYANDU mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini seperti pembinaan kelangsungan hidup anak dengan menjaga anak mulai dari janin dalam kandungan sampai balita dan pembinaan perkembangan anak untuk tumbuh kembang anak secara sempurna.

Tantangannya, masih ada ibu rumah tangga produktif (usia subur) yang belum memahami kesehatan ibu dan anak. Hal ini disebabkan karena program POSYANDU masih terbatas penimbangan saja yang dilakukan 1 kali dalam sebulan. Sedangkan program kesehatan ibu dan anak yang lain belum berjalan dengan optimal hal ini terlihat dari masih tingginya angka kematian ibu dan anak dan kasus stunting. Begitu pula dengan kelurahan yang masih bias dalam memahami peran POSYANDU, terlihat dari masih minimnya anggaran POSYANDU di Dana Kelurahan (DAKEL).

Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menimbulkan kesepahaman dan komitmen bersama para pihak terkait pelaksanaan program, Kelurahan Benteng dan Kelurahan Kudamati menjadi desa binaan Rumah Sakit Sumber Hidup serta adanya pembagian peran kelurahan dan kader-kader posyandu dalam mengimplementasikan program pelayanan KIA, stunting dan ibu hamil yang difabel dengan mengacu pada sistim rujukan yang terintegrasi lintas stakeholder dari tingkat kelurahan sampai kota.



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin