Workshop Desain Program Pelayanan Yayasan Sagu Salempeng GPM dengan Uniting World Australia



Workshop Desain Program Pelayanan Yayasan Sagu Salempeng GPM dengan Uniting World Australia

Yayasan Sagu Salempeng (YSS) GPM melaksanakan Workshop “Project Desain 3 Tahun YSS GPM dan Workshop Presentasi Hasil Penyusunan Program 3 Tahun YSS GPM. Kegiatan dimaksud untuk mendesain periode pelayanan 2023-2025 yang didukung oleh Uniting World (UW) Australia. YSS sendiri bergerak pada pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat di 6 Negeri/desa di Kota Ambon (Desa Poka dan Rumah Tiga, Maluku Tenah (Negeri Waai dan Suli), Negeri Tial dan Laha, dalam bidang pemberdayaan ekonomi dan sosial dengan fokus melibatkan warga Kristen dan Islam sebagai upaya meningkatkan interaksi sosial dan membangun serta menjaga kebersamaan orang basudara.

Rancangan desain program ini nantinya akan disesuaikan dengan konteks dan permasalahan di 6 Negeri/Desa pusat pelayanan YSS. Sebelumnya, survey, FGD, dan pengumpulan data terkait profil dan demografi di 6 Negeri/Desa telah dilakukan.

Workshop yang dilaksanakan ini melibatkan MPH Sinode GPM, Uniting World-SEARO, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Maluku serta Dinas Sosial Kota Ambon akan berdiskusi bersama terkait gambaran dan informasi tentang program kerja, cakupan dan strategi pelayanan dari Sinode GPM dan Dinas terkait.

Selanjutnya, kegiatan ini berlangsung di Aula Sinode GPM dan dibuka secara rersmi oleh Sekretaris Umum MPH Sinode GPM Pendeta S. I Sapulette. Dalam arahannya, Pendeta Sapulette mengatakan, Workshop YSS GPM dalam rangka Project Design 2022-2025 adalah salah satu aktivitas Yayasan yang penting, terutama dalam kerjasama oikumene GPM dengan Uniting Church of Australia, melalui Uniting World dan secara khusus dalam area kerja kantor SEARO. GPM telah mendapatkan manfaat besar dari partnership itu dan bersama dengan Yayasan-yayasan lain di Asia Pasifik, YSS sebagai wujud dari GPM, telah melegasikan proyek-proyek yang sudah turut merawat perdamaian sambil meningkatkan aktivitas ekonomi warga dan membentuk kluster-kluster perdamaian lintas generasi dan lintas agama. YSS pun sudah menjadi Yayasan yang sanggup memenuhi standar-standar akuntabilitas publik secara internasional, baik melalui mekanisme evaluasi keuangan tetapi juga berhasil Menyusun dan mempolakan Konsep SaveGuard, sebagai salah satu kriterium Yayasan yang memiliki jaringan kerja internasional.

“Kami berharap, secara internal, konsep saveguard itu juga bisa disosialisasi kepada semua Yayasan milik GPM,” imbuhnya.

MPH berharap, Workshop ini memberi hasil yang baik bagi pengembangan YSS dan meningkatkan kordinasi serta kepercayaan SEARO, Uniting World dan Uniting Church of Australia kepada GPM secara khusus kepada YSS.

Sementara itu, Perwakilan dari Partnership Uniting Wolrd Australia – SEARO, Hindra Sulaksono dalam sambutannya mengatakan bahwa UW sudah dua kali melakukan project desain sebelumnya proses perumusan pada yayasan di Bali dan di Kupang, dan pada kali ini akan dilakukan merata dengan semua partnership.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi tematik yang diawali dengan dengan pemaparan program kerja dari masing-masing instansi. Dari Sinode GPM disampaikan langsung oleh Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella, UW oleh Hindra Sulaksono, Perwakilan PEMPROV dan Perwakilan PEMKOT. Turut hadir pula George Corputty sebagai konsultan YSS.

Kegitaan desain program ini berlangsung dari tanggal 29 Agustus-3 November 2022. Output dari kegiatan ini akan dipresentasikan pada tanggal 2 sebagai rancangan program YSS dibawa kerjasama dengan UW untuk masa periode pelayanan 2023-2025.



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin