Wakili Indonesia, 5 Siswa YPPK DR J B Sitanala Ikuti Festival Science Internasional Di Singapura



Wakili Indonesia, 5 Siswa YPPK DR J B Sitanala Ikuti Festival Science Internasional Di Singapura

Persekolahan Kristen milik Gereja Protestan Maluku yang dikelola oleh YPPK DR. J.B. Sitanalamengutus 5 anak mewakili Indonesia dalam Festival Peneliti Belia tingkat Internasional pada program Innovation Exchange ft InventionConvention Singapore 2022 di Singapura. 



Mereka adalah Arthur K. Manger dan Vide B. Pitkaem dari SD Kristen Dobo, Kepulauan Aru, Junet Pattikawa dari SD Kristen 1 Hunuth, Kota Ambon, Gabriela Uspessy, SD Kristen 1 Tual dan Klaudia Salakay, SMP Kristen Kusu-KusuSereh, Kota Ambon. Mereka adalah para finalis Festival Peneliti Belia YPPK DR. J.B. Sitanala Juli 2022 yang lalu dengan mengajukan penelitian yang berbasis pada potensi lokal di Maluku.


Arthur dan Vide misalnya mengembangkan riset tentang Pemanfaatan Sampah Sebagai Media Belajar Anak, sementara Junet Pattikawa mengembangkan penelitian tentang Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Bahan Dasar Pelembab Kulit (Oliver Care)Dari SD Kristen 1 Tual, Gabriel Uspessy mengembangkan penelitian mengenai Mengubah Air Kotor Menjadi Air Bersih, dan satu siswa SMP Kristen Kusu-Kusu SerehKlaudia Salakay mengembangkan penelitian tentang Pembuatan Natade Gandaria. 



Lima (5) Proyek Penelitian ini merupakan hasil kerja yang telah dinilai oleh Kyra dan CYS (Center Young Scientiest) untuk mewakili Indonesia di ajang internasional tersebut. Jadi kelima anak ini sudah tidak lagi mewakili YPPK DR. J.B. Sitanala, atau Maluku atau GPM, melainkan mewakili Indonesia sebagai duta ilmiah Indonesia.


Mereka dilepaskan keberangkatannya oleh MPH Sinode GPM melalui kebaktian yang diadakan di kantor Sinode GPM (19/11) dan dilayani Pdt. Dr. Nancy Souisa, dan dihadiri juga oleh orang tua, guru pendamping dan Pengurus Cabang YPPK masing-masing. 


Dalam Laporannya, Ketua YPPK Dr. J.B. Sitanala, Dr. Sarlota Singerin Elat, menjelaskan bahwa prestasi ini merupakan bukti bahwa kita bisa menseriusi program-program pendidikan berbasis riset dari kekayaan potensi lokal baik pada bidang science maupun humaniora. Dan ini merupakan peluang baru untuk semakin mengembangkan pendidikan GPM di bawah naungan YPPK walaupun kita berada di wilayah 3T.


Hal senada disampaikan Ketua MPH Sinode GPM, dalam arahan dan pelepasan, bahwa ternyata di sekolah-sekolah milik GPM ada mutiara berharga. Dan kita sudah menyelam ke dasar laut sekolah kita lalu menemukan mutiara-mutiara berharga yaitu 5 anak yang kini mengharumkan nama bangsa Indonesia di level internasional. Bagi Maspaitella, ini adalah bukti bahwa kita tidak bermimpi, sebaliknya kita berdoa dan mengerjakan apa yang kita doakan. Dirinya berharap anak-anak ini akan berlomba dengan tidak usah takut karena hasil riset ini dikuasai oleh mereka dan harus bisa memberi manfaat meluas kepada orang banyak.


Selain itu, sedang dipersiapkan pula 23 anak untuk mengikuti festival peneliti belia internasional pada Desember 2022 dan Mei 2023 nanti di MoscowBarcelona dan Meksiko. Anak-anak ini semuanya adalah anak-anak Sekolah SD-SMA YPPK Dr. J.B. Sitanala di Maluku dan Maluku Utara. Hal ini merupakan bagian dari langkah GPM melalui YPPK mengembangkan Sekolah Model berbasis Ekstrakurikuler dan Riset Belia.



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin