WAKET II MPH SINODE GPM: ‘Jangan Mengabaikan Tuhan, Muliakan Dia”
Masih dalam rangkaian syukur perayaan Natal Sinode GPM di Ternate Maluku Utara, beberapa MPH Sinode GPM mengambil bagian melayani di kebaktian Minggu, diantaranya; Jemaat Imanuel dilayani oleh Pendeta Leny Bakarbessy – Wakil Ketua I MPH Sinode GPM, Jemaat Soa Tabanga dilayani oleh Pendeta S. I. Sapulette – Sekretaris Umum MPH Sinode GPM serta kebaktian ke dua di gedung Gereja Imanuel jam 19.00 WIT, dilayani oleh Pendeta H. Hetharie – Wakil Ketua II MPH Sinode GPM dan Majelis Bertugas Penatua Betty Sahertian – anggota MPH Sinode GPM.
Dalam khotbah yang disampaikan sesuai pembacaan Mazmur 19:1-15, Pendeta Hetharie menyampaikan hal penting kepada umat tentang Daud, yaitu bahwa pengakuan Tuhan sebagai pencipta langit dan bumi dan segala isinya. Kita belajar membenahi seluruh hidup dalam menjalani pekan ini. Kita bersyukur untuk hari-hari yang kita jalani sampai saat ini. Penyertaan-Nya sempurna bagi dalam seluruh hidup baik sebagai suami istri, orang tua, pemuda, anak-anak, para pekerja, orang-orang yang diberi berkat dalam pekerjaan dan pelayanan. Mengingat pencipta, memberikan penekanan pada penjaga dan penolong kita.
Pendeta Hetharie menegaskan bahwa Tuhan adalah pemelihara hidup ini. Segala yang dimiliki umat saat ini, pangkat, jabatan, kehormatan, kejayaan, hidup bukanlah segala-galanya, karena itu penting menggantungkan hidup ini kepada Tuhan sebagai sumber hidup, supaya jika terjadi guncangan atau turbulensi sebesar apapun dalam hidup ini, kita akan tetap dipelihara-Nya.
Selanjutnya, umat diingatkan untuk menghormati Tuhan dalam seluruh perjalanan hidup dengan menjaga diri sendiri, keluarga, unit, sektor dan jemaat, dimana saja kita berada teruslah meluas dari apa yang kita ucapkan apa kita lakukan agar orang dapat mengenal Yesus. Menyatakan Yesus terlihat dari sikap hidup, perilaku dan semua yang diinginkan Tuhan. Dalam menghadapi tantangan dan godaan apapun Tuhan akan mengingatkan kita sehingga tidak tergelincir dan jatuh. Dengan memohon Roh Kudus Tuhan hadir dalam seluruh perjalanan hidup ini, Roh Kudus Tuhan yang mengendalikan seluruh hidup kita maka kita akan menjadi orang-orang seperti lilin yang menyala demi dan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
Diakhir khotbahnya, Pendeta Hetharie menunjukkan satu slide gambar tentang tragedi Campinas Sao Paulo Brasil. Ia menjelaskan bahwa hidup ini adalah punya Tuhan. Seberapa besar kita mengandalkan, menjunjung Tuhan untuk menuntun dan mengendalikan hidup ini, meletakkan kepercayaan dan harapan kepada Tuhan pemilik hidup dalam pernyataan dan kuasa dan kebesaranNya.
Sebagai penguatan terhadap penyampaian isi firman, Paduan Suara Sinode GPM dan Ketua Klasis menyatakan akta pengakuan melalui lagu pujian “Tuhan Penyelamat”. Lagu yang dibuat oleh Sonia C. Parera-Hummel dan lirik oleh Monica Pariela-Parera di tahun 2009 memberi kesaksian keagungan Tuhan sebagai penyelamat dan raja, yang kiranya mengendalikan hidup ini supaya terus memuliakan Tuhan, dan sukacita menjalani hidup ini.
Kemudian, setelah kebaktian Minggu para Pelayan Khusus (Pendeta dan Majelis) melakukan doa pergumulan bersama, menggumuli perjalanan kehidupan sepekan yang akan dijalani umat dan pelayan. Doa dipimpin oleh Pdt Hendry Hetharie dan diikuti oleh seluruh Majelis Jemaat. Diawali dengan membacakan Firman Tuhan dari Mazmur 121, “Tuhan Penjaga Israel”, pelayan khusus diingatkan bahwa perjalanan menapaki satu pekan kedepan, akan terus dituntun, dipelihara dan dijaga senantiasa. Dengan menatap kepada penolong yang menjadikan langit dan bumi, TUHAN yang tidak membiarkan berjalan sendiri, Tuhan yang akan menjadi penjaga dengan kasih dan rahmat-Nya. Menjaga sepanjang perjalanan hidup dari sekarang sampai selama-lamanya. Lagu KJ 401 “Makin Dekat Tuhan”, mengantarkan doa dan pergumulan Pelayan kepada Tuhan, untuk menununtun perjalanan umat dan pelayan selama sepekan kedepan, karena itu tetap berserah hidup “Jangan Mengabaikan Tuhan, Muliakanlah Dia “
Penulis: Penatua Betty Sahertian – Anggota MPH Sinode GPM