Vitamin Korea Untuk Kerjasama Oikumene GPM
Hari ini (25/8-2022) MPH Sinode GPM menerima kunjungandari Rev. Kim Hyeong Soo, Ph.D, Wakil Presiden SinodeKorea Growing Up Church, bagian dari Presbiterian Church of Korea yang sedang berada di Ambon dalam kunjungannyake kampus IAKN Ambon.
Sebagai seorang pendeta yang adalah juga ahli dalam ilmu Pendidikan di Korea, PendetaKim melakukan riset secara khusus tentang Pendidikan dalammasyarakat Yahudi. Ilmunya itu sudah dibagikan di berbagaitempat di dunia, termasuk Indonesia, yakni di Jakarta, Bandung dan Ambon. Itulah sebabnya ia sangat senang bisaberkunjung ke Ambon dan khususnya bisa diterima oleh MPH Sinode GPM.
PROSPEK BARU UNTUK YPPK DR. J.B. SITANALA
Pada kesempatan tersebut, Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. E.T. Maspaitella, yang turut didampingi Sekretaris Umum, Pdt. S.I. Sapulette, menggambarkan tentang dua program prioritas yang sedang digalakan GPM sebagai langkah ke 1 Abad GPM di tahun 2035 yang akan datang. Maspaitellamenggambarkan urgensi program GKM yang meliputiGerakan Keluarga Menanam, Gerakan Keluarga Melaut dan Gerakan Keluarga Memasarkan potensi ekonomi keluargasebagai usaha guna meningkatkan taraf kesejahteraan rumahtangga warga gereja. Dalam hal itu diakui pula tentangkendala transportasi ekonomi mengingat wilayah pelayananGPM adalah wilayah kepulauan di Maluku dan Maluku Utara.
Sedangkan mengenai pembangunan Sekolah Model berbasisEkstra Kurikuler dan Riset peneliti Belia serta rencanamembangun sekolah bertaraf internasional melalui Learning Center GPM di kompleks persekolahan Rehoboth, turutdijelaskan tentang pilihan-pilihan tersebut sebagai usahagereja meningkatkan kualitas Pendidikan anak.
Pendeta Kim merasa bahwa program kedua ini membuatdirinya tertarik untuk turut berkontribusi sesuai dengankepakarannya tersebut. Hal itu disambut baik oleh Maspaitelladengan mengusulkan agar ada program kerjasama antaraYPPK Dr. J.B. Sitanala dengan Gereja di Korea untukmelakukan pembinaan kepada para guru mencakup isu dan pengelolaan sekolah bertaraf internasional serta pembentukankarakter atau spiritualitas Kristen bagi para guru. Hal itudisambut baik Kim dan akan menjejaki secara bersamapeluang itu di tahun 2023 yang akan datang.
Bagi Maspaitella jika peluang ini bisa dimanfaatkan, selainada hubungan di antara GPM dengan Gereja-gereja di Korea, tetapi YPPK Dr. J.B. Sitanala dan juga UKIM bisa turutmenerima dampak tersebut sebagai bagian dari usahaperluasan jaringan kerjasama yang dalam aspek tertentumembantu peningkatan mutu dan akreditasi sekolah-sekolahatau UKIM sesuai ketentuan perundang-undangan di Indonesia.
Di sisi lainnya, Pemerintah Korea melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membangun King Sejong Institute (KSI) di IAKN Ambon. Dalam perjumpaan ini pun, Direktur KSI, Dr. A.Ch. Kakiay, yang adalah juga anggotaKomisi Pendidikan Sinode GPM, telah menyatakan kesediaanpula untuk membangun kelas khusus Kursus Bahasa Korea nanti di Learning Center GPM pada tahun mendatang, sebagaibagian dari program kerjasama tersebut. Dengan demikiandiharapkan agar rencana-rencana tersebut akanmengembangkan misi dan jejaring kerjasama oikumene GPM di level regional dan internasional.(*)