Urgensi Pengumpulan Data Pemeriksaan Fisik Dalam Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
URGENSI PENGUMPULAN DATA PEMERIKSAAN FISIK
DALAM ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL
By. Supriyono Serang
Tulisan ini, saya angkat dan bagi kepada pembaca, berdasarkan pengalaman selama melaksanakan pembimbinganbagi mahasiswa Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Maluku, saat mereka melaksanakan Praktek Klinik Kebidanan, dalammencapai kompetensi sebagai syarat menyelesaikan Program Pendidikan Kebidanan. Praktek Klinik Kebidanan sesuaiKurikulum Pendidikan Kebidanan dilakukan oleh mahasiswaTingkat I, II dan III. Masing-masing tingkat mepunyaikompetensi yang akan dicapai sehingga pada akhirnya dapatmelakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan (Asuhan pada ibuhamil), Asuhan Kebidanan Persalinan (Asuhan pada ibubersalin), Asuhan Kebidanan Nifas (Asuhan pada ibu yang telahmelahirkan), Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir, AsuhanKebidanan Kontrasepsi (Asuhan kepada ibu untuk menggunakanalat kontrasepsi), termasuk Asuhan kepada para remaja dalammasa reproduksi.
Asuhan pelayanan kebidanan, oleh tenaga Kesehatan dalamhal ini oleh seorang bidan, diberikan selama siklus kehidupanperempuan, mulai dari lahir sampai meninggal. Pelayananasuhan kepada perempuan hamil sesuai waktunya, dilayanidengan pendekatan asuhan sayang ibu, mulai dari hamil, hinggabersalin dan setelah melahirkan masuk masa nifas yang biasadisebut juga dengan istilah postpartum, atau biasa dikenalmasyarakat dengan istilah masa 40 hari setelah melahirkan, sampai perencanaan untuk menjadi akseptor keluarga berencana, yaitu rencana ibu dan suami untuk dapat menggunakan salah 1 jenis alat kontraspesi. Asuhan ini diarahkan pula pada pelayananbayi baru lahir sampai waktu pulang ke rumah, untuk waktukunjungan perawatan bayi sekaligus ibunya.
Seorang perempuan hamil, datang ke tempat pelayanankesehatan, menyampaikan pada bidan ingin memeriksakankehamilannya, karena saat ini sedang hamil muda. Bidan akanmempersiapkan tempat untuk dilakukan pemeriksaan, mempersiapkan alat-alat pemeriksaan dan mempersiapkan ibu(pasien). Bidan akan melakukan pengumpulan data secarasistematis dengan cara bertanya pada ibu dan keluarga, juga observasi dengan cara melihat atau mengamati pasien secaralangsung menggunakan format pengumpulan data, melakukanpemeriksaan haemoglobin (Hb) dan mengukur berat badan dan tinggi badan ibu, serta pemeriksaan fisik ibu.
Pengumpulan data diperlukan bidan dari ibu, sebagai dasaruntuk melakukan tindakan kebidanan pada ibu. Bidanmemerlukan informasi identitas ibu seperti nama ibu dan suami, umur, agama, suku/bangsa, Pendidikan, pekerjaan dan alamat. Menanyakan nama ibu dan suami secara jelas, untukmenghindari adanya kekeliruan atau membedakan denganpasien yang lain. Identitas Umur penting ditanyakan karena akanmenentukan prognosis kehamilan. Jika umur terlalu tua atauterlalu muda, maka dikhawatirkan persalinan banyak resikonya. Tentang agama, juga harus diketahui, karena ini dalam kaitandengan pemberian motivasi. Tentang suku/bangsa pasien ibuperlu diketahui, dalam kaitan dengan diketahuinya adat istiadatyang menguntungkan dan merugikan ibu. Ientitas Pendidikan dan pekerjaan juga harus ditanyakan bidan untuk mengetahuitingkat intelektual karena tingkat Pendidikan mempengaruhiperilaku Kesehatan ibu, sedangkan pekerjaan ibu, perludiketahui bidan pemberi asuhan kebidanan agar diketahuitanggung jawabnya dalam rumah sehingga dapatmengidentifikasi resiko yang berhubungan denganpekerjaannya. Setelah mendapatkan informasi identitas, bidanakan menanyakan alasan mengapa ibu datang memeriksakankehamilannya. Menanyakan alasan datang berkunjung kefasilitas agar bidan dapat mengetahui dan melakukan Tindakan tepat pada ibu.
Pemeriksaan awal meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, yaitu mengukur tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan. Dilanjutkan dengan menimbang berat badan dan mengukurlingan lengan atas. Pemeriksaan tanda-tanda vital untukmengetahui keadaan umum ibu apakah baik atau tidak, menimbang berat badan ibu untuk dibandingkan dengan beratbadan sebelum hamil, untuk mengetahui pertumbuhan janindalam rahim, sedangkan mengukur tinggi badan ibu sebagaicara untuk mengetahui kesesuaian panggul ibu sebagai jalanuntuk turunnya janin melalui pintu atas panggul.
Dalam pengumpulan data pasien, bidan akan bertanya pada ibu riwayat kehamilan sekarang, yang ditanyakan adalah haripertama haid terakhir (HPHT). Data ini diperlukan untukmengetahui usia kehamilan ibu dan ditanyakan pula hariperkiraan kelahiran supaya bidan dapat mengetahui perkiraanwaktu kelahiran bayi. Data penting lain ditanyakan bidantentang riwayat pemeriksaan kehamilan, apakah teratur atautidak dan dimana ibu memeriksakan kehamilannya. Riwayat menstruasi akan ditanyakan bidan pula, sebab data ini akanmemberikan gambaran keadaan dasar dari organ reproduksinya. Kapan waktu pertama kali mendapat menstruasi (menarche), bagaimana jarak antara menstruasi yang dialami denganmenstruasi berikutnya (siklus), lamanya, banyaknya darah, bau, warna, konsistensi, adakah rasa nyeri pada saat mendapatmenstruasi, apakah ada keluar fluor albus (seperti keputihan darikemaluan) atau tidak dan apakah ada keluhan-keluhan yang dirasakan selama mengalami menstruasi.
Bidan akan bertanya pula tentang riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu juga Riwayat anak. Informasi inipenting untuk mengetahui riwayat anak, jenis kelamin anak, hidup atau meninggal, jika meninggal pada usia berapa dan apapenyebab kematianya. Ditanyakan pula berat badan dan panjang badan waktu lahir, dan riwayat kesehatan ibu. Pertanyaaan bidan pada ibu tentang Riwayat kesehatansekarang, Riwayat kesehatan dahulu dan Riwayat kesehatankeluarga. Apakah pernah mengalami atau mempnyai riwayatpenyakait DM (Diabetes Melitus), hipertensi, riwayat jantung, gijal, asma, TBC, dan malaria. Hal ini bertujan untukmendiagnos atau mencegah apakah si janin berkemungkinanakan menderita penyakit tersebut atau tidak. Bidan juga bertanyaRiwayat psikososial untuk mengetahui perasaan ibu dan keluarga dalam menghadapi kehamilan saat ini, dan Riwayat KB (Keluarga Berencana) juga ditanyakan untuk mengetahuikontrasepsi yang pernah dipakai, lamanya pemakaian, alasanberhenti dan rencana yang akan datang.
Dikaji pula pola kebiasaan hidup sehari-hari, bagaimanapola nutrisi apakah ibu sudah mencukupi asupan giziya selamahamil. Personal hygiene (Kebersihan diri) untuk mengetahuibagaimana ibu/pasien menjaga kebersihan dirinya terutamadaerah genetalianya (alat kelaminnya). Aktivitas dan istirahatperlu dikaji untuk mendapatkan gambaran seberapa berataktivitas yang dilakukan dirumah. Kebutuhan istirhat pada ibuhamil adalah kurang lebih 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Pola Pengeluaran (eliminasi) dikaji untukmengetahui kebiasaan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) pasien sebelum dan selama hamil, meliputifrekuensi, jumlah, konsistensi, bau dan warna. Ditanyaka pula apakah ibu mempunyai kebiasaan merokok dan pemakai obat-obatan, karna hal ini pula yang dapat menyebabkan cacat janindan ganguan Psikotik (Kelainan Jiwa) pada janin. Dan yang terakhir adalah Riwayat Sosial untuk mengkaji status perkawinan, apakah kehamilan ini diinginkan, jenis kelaminyang diharapkan, susunan keluarga yang tinggal serumah, dan kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinandan nifas.
Setelah data terkumpul, maka bidan melakukan pemeriksaanlanjutan yaitu melakukan pemeriksaan fisik dari ujung rambutsampai ujung kaki (head to toe) guna memantau kemajuanproses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu sertatubuh kembang janin yang ada di dalamnya. Pemeriksaan Fisikdilakukan pada ibu hamil mulai dari hamil trimester I (3 bulanpertama) sampai trimester III (3 bulan terakhir waktu akanmelahirkan).
Pemeriksaan fisik itu sendiri adalah proses pemeriksaanyang dilakukan secara sistematis mulai dari bagian kepalahingga kaki. Pengkajian data objektif dilakukan denganmenggunakan teknik pemeriksaan fisik terbagi menjadi 4 yaitu: Inpeksi (melihat), Palpasi (meraba), Perkusi (mengetuk), dan Auskultasi (mendengar).
Pemeriksaan fisik dilakukan meliputi Pemeriksaan umumdan kesadaran, bertujuan untuk menilai keadaan umum pasien, tingkat kesadaran, status gizi, serta ada tidaknya kelainan bentukbadan. Kemudian dilanjutkan dengan Pemeriksaan Sistematisyang dimulai dari pemeriksaan kepala yaitu menilai warnarambut, kebersihan, adakah ketombe, dan rambut rontok. Wajahadanya kloasma gravidarum atau tidak (adanya flek-flek hitamdi wajah sebagai tanda berlebihannya horman). Diperiksa mata, dilihat apakah conjungtiva merah muda atau pucat, simetris atautidak, yang menunjuukan keadaan ibu mengalami kurang darahmerah. Hidung diperiksa, dilihat ada tidaknya polip, dan pengeluaran cairan dari hidung. Melihat keadaan telinga, apakahbersih atau tidak, simetris atau tidak. Mulut dan gigi apakahadanya gigi berlubang atau tidak, mulut bersih atau kotor, bibirstomatitis luka atau tidak, lidah bersih atau tidak.
Dari wajah, pemeriksaan diarahkan ke pemeriksaan leheradakah pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis, dan getahbening atau tidak. Jika ternyata ada pembersaran, maka harusmendapat pengobatan lanjutan, misalnya tiroid yang membesar.Pemeriksaan Payudara dan axilla, untuk mengetahu adakahbenjolan rasa sakit pada payudara, simetris atau tidak, putting susu menonjol atau tidak.
Sampai pada abdomen akan dilakukan pemeriksaanperabaan (palpasi), secara Leopold dari Leopold 1 sampai IV. Pemeriksaan Abdomen Leopold I untuk menentukan Tinggi Fundus Uteri dan usia kehamilan, Leopold II menentukanpunggung janin dan bagian-bagian terkecil dari janin, Leopld III mengetahui bagain terendah dari janin sudah masuk PAP ataubelum, Leopld IV untuk mengetahui seberapa masuknya bagianbawah janin kedalam rongga panggul. (Tentang pemeriksaan ini, akan disajikan dalam tulisan berikutnya.
Setelah pemeriksaan perut, maka bidan akan memeriksagenilitalia (Kelamin ibu). Pemeriksaan Genitalia untukmengetahui apakah adanya pembengkakan, pembesaran kelenjarbartholini dan cairan yang keluar. Ekstremitas apakah odem atautidak, terdapat varices atau tidak, refleks patella positif atautidak. Dan yang terakhir adalah pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mendukung menegakkan diagnose sepertipemeriksaan Laboratorium, ultrasonografi dan lain-lain.
Dengan memahami pentingnya Langkah-langkahpemeriksaan ini, maka upaya deteksi dini pada ibu hamil, daparsegera dipantau, agar dapatmenghasilakan ibu dan bayi yang sehat, cerdas bagi bangsa dan negara Inonesia.