Setialah Memegang dan Menepati Janji
Mazmur
81: 1 - 8
Memang lidah tak bertulang, tak
terbatas kata-kata, tinggi gunung seribu janji, lain dibibir lain dihati. Syair
lagu ini menggambarkan tentang bagaimana mudahnya janji diucapkan tetapi sangat
sukar ditepati. Inilah perbedaan antara janji yang dibuat antara sesama manusia
dan janji yang dibuat antara Tuhan dengan manusia. Alkitab mencatat bahwa cara
Allah membangun hidup dengan umat-Nya selalu dilandaskan pada perjanjian. Baik
secara personal hingga komunal. Janji Allah itu tidak ada satupun yang tidak
ditepati. Semua ditepati Allah pada
waktu-Nya. Allah setia pada janji-Nya dan tidak pernah berubah walaupun terkadang
manusia tidak setia menanti penggenapan janji Allah. Cobalah kita renungkan
dalam seluruh perjalanan hidup, sudah berapa banyak kali kita
berjanji, baik itu perjanjian kita dengan Allah tapi juga perjanjian kita
dengan sesama berakhir dengan pengingkaran? Kalau sampai saat ini kita masih
lebih cenderung untuk berjanji namun mengingkarinya, maka berbaliklah! Jadilah
orang yang dapat dipercaya dan diandalkan karena dapat memegang dan menepati
janji.
Doa:
Ya Allah, ampunilah kami yang sering berlaku
tidak setia kepadaMu, amin.