Sertijab Sekdep POS Dan Karo Esospolbud Sinode GPM
Hari ini telah
berlangsung Peneguhan dan Serah Terima Jabatan Sekdep Pengembangan Oikumene
Semesta dan Kepala Biro Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik (Esospolbud) dalam
kebaktian tutup usbuh kantor Sinode GPM, (10/3).
Kebaktian
dipimpin oleh Pendeta R. Parera/Talabessy. Dalam khotbahnya mengatakan, Jadi pendeta
itu harus low profile. Dengan menjadi low profile maka sudah memiliki karakter
nilai ciri ketaatan dan kesetiaan sebagai integritas dan bagian yang utuh dari
karakternya. Ketaatan dan kesetiaan yang adalah ciri Kristus hendak menjadi
ciri dan karakter kita pelayan dan hamba di GPM ini.
Pelayan yang
setia tau bahwa semua yang dilakukan itu karena kemurahan Tuhan. Yang melayani
dengan hati. Sebab jika kehilangan hati maka akan tawar hati. Kalau punya hati
berarti tidak akan ceroboh melakukan tugas dan tanggungjawab. Hati seorang
hamba penting untuk menjadi bagian yang utuh dalam melakukan tugas menanam dan
menyiram.
Dalam kebaktian,
telah diaktakan serta dibacakan surat keputusan dari MPH Sinode, dimana Pendeta
Diana Souhoka, yang telah memasuki masa emeritus, dilepaskan dari jabatannya sebagai Sekdep POS
Sinode GPM bersama dengan Pendeta Nory Titing sebagai Kepala Biro Ekonomi Sosial
Budaya Politik Sinode GPM, dan kemudian diangkat sebagai Sekdep POS Sinode GPM.
Bersama dengan Pendeta Daniel Wattimena yang diangkat sebagai Kepala Biro Ekonomi
Sosial Budaya Politik Sinode GPM. Kemudian diteguhkan oleh Wakli Ketua I MPH
Sinode, Pendeta Leny Bakarbessy.
Kemudian,
Pendeta Bakarbessy dalam arahannya mengatakan keterpilihan dan penugasan gereja
harus dipahami dalam perspektif teologi sebagai mandat dan utusan Tuhan. Sebab
Tuhan kenal Tuhan tau betul setiap kapasitas dan kompetensi hamba-hamba-Nya.
Tuhan tidak salah memilih orang untuk tugas-Nya yang penting itu.
“Saudara-saudara
adalah orang terpilih. Sebagai orang terpilih marilah laksanakan panggilan
keterpilihan dengan tetap menghamba. Gerakan seluruh potensi gereja melalui ide,
gagasan dan pikiran yang konstruktif dan inovatif,” imbuhnya.