Serah Terima Jabatan PLT Direktur RS GPM




Telah berlangsung Pengangkatan Pelaksana Tugas  (Plt) Direktur Rumah Sakit Sumber Hidup GPM, oleh Ketua MPH Sinode, Pendeta E. T. Maspaitella, Kamis (6/4) di gedung aula RS Sumber Hidup GPM. Sebelumnya, dr. Elvina M. E. Pattiasina menjabat sebagai Plt Dir, dan sekarang digantikan oleh dr. Thrifindana Abednego, hingga nanti ada penempatan direktur RS yang definitif.

Proses ini diawali dengan kebaktian yang dilayani oleh Anggota MPH, Pendeta Nancy Souisa/G. Dalam khotbahnya mengatakan, di momen ini,  Allah membagi kepemimpinannya dengan para pemimpin yang ada. Allah membagi kekuatan juga beban dalam berbagai kondisi. Dengan cara itu kuk akan berubah menjadi point untuk bersaksi dalam kasih karunia Allah.

Kemudian dilanjutkan dengan akta Pengangkatan Plt Dir oleh Pendeta Maspaitella. Dalam momen ini, pemberian tugas pun berlangsung dari plt dir yang lama, dr. Pattiasina kepada dr. Abednego.

Selanjutnya, mantan Plt Dir. dr. Pattiasina, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berproses bersama. Menyadari sungguh bahwa banyak masalah selama masa jabatannya yang dimulai dari tahun 2021, namun berkat sinergitas bersama dengan MPH dan pengurus yayasan, maka satu per satu dapat ditangani. 

Adapun beberapa point yang kiranya dapat ditindaklanjuti oleh Plt Dir yang baru, diantaranya:

1. Pergantian perubahan nama RS, Sumber hidup GPM sesuai sidang MPL, menjadi RS GPM.

2. Merevisi struktur sesuai tipe RS, tipe D.

3. Mengikuti akreditasi RS sebelum tgl 31 Desember 2023

Harapannya agar hal ini dapat dikomunikasikan dengan MPH untuk menjamin kontinuitas pelayanan dan operasional RS.

Kemudian, Plt Dir. dr. Abednego, mengawalai sambutannya dengan mengatakan bahwa akan dilakukan pembaruan pada sistim manajemen RS. Kemudian, ia menghimbau agar para pegawai dapat meningkatkan pelayanan dengan baik dan ramah.

“Baiklah setiap pasien, baik itu rawat jalan ataupun rawat inap, jadikanlah bereka sebagai mama kandungmu, papa kandungmu dan keluarga kandungmu. Sehingga dalam melayani pasien itu dengan perasaan yang tulis dan setia” tuturnya.

Sebagai penutup, Pendeta Maspaitella dalam arahannya menghimbau agar  Pelayanan greja melalui RS GPM harus diselamatkan. Dan untuk membangkitkan motivasi melayani, kerjasama itu penting, baik itu antar MPH dengan yayasan dalam mendukung seluruh kinerja RS, begitu pula dengan para dokter dan perawat dalam melaksanakan seluruh tugas dan tanggungjawab. RS GPM itu juga gereja. Karena itu cukup memberi diri untuk melayani.

“Kuk itu harus buat kita selaraskan kinerja dan pelayanan supaya bisa mengatasi seluruh masalah,” imbuhnya.

Pendeta Maspaitella menambahkan, melayani itu sudah bagian dari melaksanakan Firman Allah yang nyata.

“Saya akan dengan sangat sukacita mempertanggungjawabkan seluruh kerja RS ini dalam sidang-sidang gereja.” Tutupnya.