Senang Dan Rela Dalam Penderitaan




2 Korintus 12 : 1 - 10


Derita merupakan suatu kondisi atau perasaan yang tidak menyenangkan dan dapat dialami oleh pribadi atau sekelompok orang. Kondisi atau perasaan yang tidak menyenangkan ini, tentu saja tidak ingin dialami oleh siapapun. Penderitaan seringkali membuat mereka yang mengalaminya memberikan reaksi yang berbeda-beda. Mungkin saja ada yang dengan sabar dan ikhlas, tetapi ada juga yang bimbang, kecewa dan putus asa. Lebih parahnya lagi dapat meyalahkan diri sendiri, orang lain dan juga menyalahkan Tuhan. Penderitaan juga dialami dan diungkapkan Paulus dalam bacaan kita hari ini. Penderitaan itu diakibatkan karena keraguan jemaat Korintus atas kerasulan Paulus. Selain itu penderitaannya juga bertujuan agar ia tidak meninggikan diri atas penglihatan dan penyataan yang dinyatakan kepadanya (ay. 7). Paulus tetap meresponi setiap penderitaan yang ditanggungnya dengan senang dan rela. Karena baginya dalam kelemahan, siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan itu ia justru mengalami kuasa Tuhan (ay. 9-10). Penderitaan tidak hanya dapat dialami dan dirasakan oleh Paulus saja, tetapi juga kita sebagai orang percaya. Terjadinya penderitaan dapat disebabkan karena berbagai macam faktor misalnya ekonomi, kesehatan, hubungan sosial dan lain sebagainya yang berdampak buruk bagi pribadi, keluarga bahkan masyarakat. Namun sebagaimana Paulus yang melihat derita sebagai sesuatu yang memungkinkannya merasakan kuasa Allah, demikian juga seharusnya dengan kita. Oleh karena itu apapun bentuk penderitaan yang kita alami tetaplah menjalaninya dengan sabar, ikhlas serta penuh kerelaan. Janganlah bimbang, kecewa dan putus asa atas setiap penderitaan yang menghampiri hidup. Tetaplah berbahagia dan bersukacita, sambil meyakini bahwa Allah akan senantiasa menunjukkan kuasa-Nya.