Satu Lagi Pendeta GPM Menerima Gelar Magister Dari Universitas Pattimura - Ambon




Pada pagi yang cerah di hari ke 18 di Bulan Desember ini, jalanan di kompleks Kampus Unpatti nampak sangat ramai padahal waktu baru menunjukkan pukul 07.30 WIT. 

Ada apa gerangan? Ternyata di hari ini, Universitas Pattimura menggelar Rapat Terbuka Luar Biasa Senat Universitas Pattimura dalam rangka Wisuda Sarjana, Profesi, Magister dan Doktor Periode Desember 2023 yang berlangsung di Gedung Auditorium Kampus Unpatti Poka - Ambon.

Rapat Terbuka Luar Biasa ini dibuka oleh Ketua Senat Universitas Pattimura, Prof. Dr. Nirahua Salmon E.M. SH., M.Hum. Diketahui para wisudawan/wisudawati yang akan diwisudakan berjumlah 1547 orang yang terdiri dari 627 laki-laki dan 920 perempuan. 

Adapun Para wisudawan/wisudawati ini telah melewati perjuangan panjang nan berliku pada lembaga akademik di kampus orang basudara ini. Rektor Unpatti periode 2023 - 2027 Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M. Pd diawal Pidatonya menyampaikan bahwa gelaran Wisuda Periode Desember ini adalah merupakan Wisuda Perdana dalam kepemimpinannya sebagai Rektor setelah terpilih dalam Rapat Senat dan Pelantikan yang dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada akhir November lalu. 

Diantara Para Wisudawan/wisudawati yang turut diwisudakan pada pagi hingga siang ini, terdapat seorang Pegawai Organik GPM yaitu Pendeta Fridolin Robert Kwalomine, S.Si., M.Si yang telah menyelesaikan studinya di Program Pascasarjana, Program Study Sosiologi dan berhak menggunakan gelar Magisternya. Diketahui, Pendeta Rido menuntaskan studinya dengan tesis berjudul Soutatalu Tamata Alune; Spiritual Capital Orang Riring dan Rumahsoal dan mengumpulkan IPK 3,83. 

Adapun tesis yang dikerjakan ini merupakan sebuah perjalanan ziarah anak negeri yang rindu menyelami kehidupan dan realitas sosial budaya di kampung halamannya yang kaya dengan Nilai dan Norma serta sumber daya manusia dan alam yang kaya. Negeri Riring dan Rumahsoal di Pedalaman Nusa Ina Seram kini berhadapan dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan sangat cepat serta mendorong dinamika dan perubahan sosial. 

Hasil Penelitian menemukan bahwa Orang Riring dan Rumahsoal memiliki Nilai dan Norma yang dipegang teguh dan penghayatan terhadap nilai dan norma itu sebagai Modal Spiritual atau Spiritual Capital yang membuat mereka survive di tengah-tengah gempuran perubahan sosial.  Kesimpulannya, budaya adalah kekuatan potensial untuk mendorong pembangunan masyarakat tanpa kehilangan identitas kebudayaannya. 

Tesis yang dikerjakan itu, selanjutnya dipersembahkan kepada Gereja Protestan Maluku yang telah memberikan kesempatan  untuk menjalani studi magister guna meningkatkan potensi diri dan sumber daya yang dimiliki. Tesis itupun didedikasikan kepada Negeri dan Jemaat GPM Riring Rumahsoal - Klasis Taniwel sebagai bahan yang dapat digunakan untuk merancang bangun negeri dan jemaat dari Potensi yang dimiliki.