Sambutan Penutupan Kongres XII GAMKI
SAMBUTAN PENUTUPAN KONGRES XII GAMKI
Ambon, 19 Mei 2023
Yang terhormat:
1. DPP GAMKI terpilih dan dimisioner bersama MPO
2. Pemerintah Provinsi Maluku bersama Forkompimda dan Pimpinan OPD
3. Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Maluku
4. Pj. Walikota Ambon bersama Forkopimda dan Pimpinan OPD
5. Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Ambon
6. DPD dan DPC GAMKI se-Indonesia
7. Pimpinan umat beragama di Maluku
8. Rekan-rekan Pimpinan Klasis dan Jemaat-jemaat GPM yang sudah menopang penyelenggaraan Kongres XII ini
9. DPD GAMKI Maluku
10. Panitia Pelaksana Kongres XII GAMKI
Hadirin yang kami kasihi dalam Tuhan Yesus.
Salam damai sejahtera dalam kasih Kristus kepada saudara semua.
Kami bersyukur kepada Tuhan sebab dalam rangkaian Kongres ini kita berkesempatan merayakan Hari Kenaikan Yesus ke surga (18 Mei 2023), sebagai wujud ketidakterpisahan kita orang percaya dari kasih Kristus, sekaligus suruhan kepada kita menjadi saksi-Nya sesuai karunia Roh Kudus sampai ke ujung bumi. Selain itu, pada 15 Mei 2023, kita juga turut dalam perayaan Hari Pahlawan Pattimura ke-206 sebagai salah satu momentum kebangsaan guna merefleksikan secara bersama tekad dan semangat pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan, pembebasan dengan melawan kapitalisme, monopoli ekonomi, perampasan hak ulayat masyarakat adat dan oligarki yang menggurita.
Bagi kami sebagai gereja, dua momentum itu menjadi bagian dari spirit baru GAMKI sebagai salah satu kekuatan sipil Kristen melalui pergerakan sosial dalam konteks demokrasi Indonesia yang terus menghadapi ujian yang berat.
Bagi gereja-gereja, GAMKI adalah organisasi purna bagi seluruh pergerakan Angkatan Muda Kristen di Indonesia, semisal GMKI, GSKI, dan organisasi pemuda gereja yang ada di masing-masing Sinode, termasuk AMGPM yang wadah tunggal pembinaan pemuda dan OKP, anak kandung GPM. Sebagai organisasi purna itulah pergerakan GAMKI dimotori oleh kader-kader gereja dengan expertise yang tinggi. GAMKI adalah lembaga pembentuk kapasitas karya atau dalam bahasa yang lebih teologis GAMKI bertugas memperlabakan talenta kader demi membangun gereja, masyarakat, bangsa, negara dan seisi alam ciptaan TUHAN.
Namun GAMKI mesti dilihat bukan sebagai "geselschaft", melainkan "gemeinschaft der geschenke" atau persekutuan dimana setiap orang terikat menjadi satu oleh karena karunia yang diperlabakan. GAMKI terpanggil mengelola setiap talenta yang dimiliki kadernya. Hanya dengan begitu maka GAMKI benar-benar menjadi pergerakan kristen yang mampu memperjuangkan aspirasi warga di semua sektor pembangunan pada semua aspek kehidupan masyarakat. Itu adalah hakekat dari "Ora et Labora".
Hadirin yang kami kasihi dalam Tuhan Yesus!
Terselenggaranya Kongres XII GAMKI di Kota Ambon, merupakan bagian dari syukur kami secara bersama, termasuk GPM. Apalagi kami diberi kesempatan untuk turut mendukung penyelenggaraannya. Kami berharap GAMKI menjadi bagian dari jaringan advokasi secara nasional untuk semua kepentingan masyarakat dan gereja. Jejaring advokasi ini menjadi penting sebagai “katub-katub suara” yang harus terus bergema dalam ruang-ruang pengambilan keputusan publik di level nasional.
Suara GAMKI, bersama dengan wadah oikumenis di tingkat nasional dan daerah harus semakin bergema, karena dalam sejarah kebangsaan Indonesia, suara kenabian itu dirintis para pendiri Republik ini untuk membangun Indonesia yang adil, setara dan berdamai sejahtera. Aspek adil, setara dan berdamai sejahtera itu tidak boleh dibiarkan bias dalam dinamika Indonesia modern saat ini. Republik Indonesia jangan dibiarkan “salah jalan” dan tidak boleh disesatkan oleh ide-ide baru yang mengaburkan gagasan Indonesia Merdeka dengan ideologi Pancasila sebagai ideologi pemersatu. Untuk itu suara GAMKI sebagai representasi suara gereja melalui elemen Angkatan Mudanya harus merambah ke dalam semua diskursus kebangsaan Indonesia dewasa ini.
Indonesia setara adalah juga akses kesejahteraan melalui pembangunan nasional yang merata di semua provinsi. Proyek-proyek strategis nasional yang dijanjikan ke provinsi-provinsi sudah harus dituntaskan sehingga tidak menjadi beban rasa ketidakadilan kepada berbagai lapisan masyarakat. Sebab sampai saat ini, masyarakat di pedalaman dan pelosok tidak mendapatkan jaminan hak dasar, dan salah satu penyebabnya adalah tidak adanya akses jalan raya ke kampung-kampungnya. Di sisi lainnya, ada pengabaian terhadap eksistensi masyarakat adat di beberapa kawasan. Hal ini terbukti dari ijin-ijin konsesi lahan kepada berbagai korporasi dengan asumsi bahwa pada kawasan-kawasan tersebut tidak berpenghuni, padahal masyarakat adat kawasan-kawasan itu sudah ada sejak TUHAN menyebarkan penduduk bumi atas peristiwa Menara Babel.
Hadirin yang kami kasihi dalam Tuhan Yesus.
Atas nama semua warga jemaat dan pelayan GPM, kami mohon maaf jika dalam pelaksanaan kongres ini, ada kelemahan dan kekeliruan yang kami lakukan. Kami hanya dan sudah berusaha sedaya mampu kami untuk melayani saudara-saudara selama berada di Ambon dan terutama dalam pelaksanaan Kongres. Kami akan tetap mengingat saudara-saudara dalam doa kami, supaya saudara-saudara semakin bersatu dan mampu melakukan misi damai sejahtera Allah di Indonesia. Ingatlah bahwa, sebagai gereja, kita tidak boleh membiarkan diri kita dengan mudah dipisahkan, diputuskan, dihancurkan dan dilepaskan. Kita terpanggil menjadi satu tubuh di dalam Kristus, maka tunaikan panggilan itu. Ingatlah, jauh lebih baik kita berdoa, dan mengerjakan apa yang kita doakan.
Kembalilah ke rumah dan tugasmu dengan segala berkat TUHAN, dan biarlah imanmu semakin teguh dalam menunaikan panggilamu. Selamat atas sukses pelaksanaan Kongres XII GAMKI. TUHAN Memberkati.
MPH Sinode GPM
Pdt. Elifas Tomix Maspaitella
(Ketua)