Sambutan Ketsin dalam Kebaktian Syukur Penjemaatan Alkitab TB 2




Yth.

- Sekretaris LAI dan Staf

- Sekum PGI, Uskup Diosis Amboina, VicJen, Pst. Antonius dan rekan-rekan MPH Sinode GPM 

- Rektor UKIM dan IAKN Ambon yang mendukung sepenuhnya rangkaian syukur kita ini

- Pj. Walikota Ambon

-  Para Ketua Klasis se-GPM yang mendukung terlaksananya syukur ini

- Pelayan Firman: Pdt. M.M. Hendriks Ririmasse

- Tim Pelaksana Syukur 62 LAI

- Senior Pdt. I.W.J. Hendriks

- Undangan dan warga Jemaat yang kami kasihi dalam Tuhan Yesus

Terpujilah Tuhan, sebab Ia menunjukkan kepada kita kasih-Nya, yaitu dengan menjadi manusia di dalam Yesus Kristus. Inkarnasi Allah di dalam Yesus adalah wujud firman yang masuk ke bumi, firman yang mengambil ruang dalam tubuh dan daging, sebagai perlambang bahwa Tuhan tidak hanya berkata-kata melainkan bertindak secara nyata. Ia mengalami proses translasi yang membuat diri-Nya terpahami secara langsung. Tuhan mengkomunikasikan diri-Nya yang adalah firman itu sendiri dalam budaya, bahasa dan tindakan-tindakan kehidupan dalam peradaban manusia dan bangsa.

Saudara-saudaraku,

Kami berterimakasih kepada LAI yang telah bekerja secara terstruktur dan tuntas sehingga TB 2 ini bisa hadir dan menjadi milik semua. Sebagai gereja, yakni Katolik dan Protestan, kami akan terus mendukung proses penjemaatan TB 2 ini ke semua pelosok Maluku dan Maluku Utara. Untuk itu kami berharap agar selalu ada dukungan juga dari gereja-gereja untuk proses pencetakan dan penyebaran Alkitab ke seluruh pelosok. Terimakasih khusus kami sampaikan kepada LAI karena menjadikan Klasis Lemola sebagai sasaran pelayanan LAI tahun ini.

Saudara-saudaraku,

Dengan adanya TB 2 ini, bersama dengan Uskup Diosis Amboina, kami hendak menyampaikan pesan kepada saudara semua:

1) Barangsiapa tidak membaca Kitab Suci/Alkitab kurang mengenal rahasia hati Allah; karena itu jangan hanya memilikinya melainkan membacanya setiap hari. Tumbuhkan budaya membaca Kitab Suci/Alkitab dari dalam keluarga.

2) Kitab Suci/Alkitab memang perlu untuk dibaca, tapi Firman itu hanya punya kuat kuasa bila setiap pembaca mampu menjadi pelaksana Firman; sebab itu jadikan Kitab Suci/Alkitab sebagai tuntunan hidup, sambil minta kuat kuasa Roh Kudus supaya kita mampu menjadi pelaksana Firman.

3) Dalam konteks Gereja Orang Basudara maka hendaknya Kitab Suci atau Firman Tuhan jadi dasar untuk berpijak dan pedoman untuk melangkah. Bila Firman Tuhan menjadi dasar persekutuan dan persaudaraan maka persaudaraan itu akan menjadi berkat bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya. Karena itu ketika terjemahan LAI menjadi satu terjemahan oikumenis maka persaudaraan kita benar-benar berdasar, berakar, bertumbuh dan berbuah dalam Firman Tuhan.

Kami berterimakasih kepada Tim Pelaksana yang sudah melaksanakan Syukuran ini sebagai salah satu tugas gereja. Tuhan memberkati saudara semua bersama keluarga.

Terimakasih kepada Pemerintah Kota Ambon yang telah mendukung semua tugas yang dipercayakan kepada kami, GPM dan Keuskupan Amboina sebagai penyelenggara Syukur 69 LAI dan Penjemaatan TB 2 ini.

Terimakasih kepada LAI Pusat dan Cabang Makassar atas kepercayaan ini kepada kami.

Terimakasih kepada Rektor UKIM dan IAKN yang sudah mendukung terlaksananya rangkaian kegiatan ini. Kiranya Tuhan menolong dalam semua upaya pengembangan kampus masing-masing.

Terimakasih kepada semua Jemaat, kelompok PS, Ukulele, Pendukung Liturgi dari Gereja Katolik dan GPM yang sudah mendukung kebaktian kita dalam rangkaian sukacita ini.

Terimakasih kepada semua donatur yang sudah membantu LAI dalam rencana program ke depan, terutama mendukung pencetakan dan penyebaran Alkitab kepada semua lapisan masyarakat di Indonesia.

Kami berdoa: Tuhan melimpahkan kepada saudara-saudara segala berkat yaitu kedamaian, cinta kasih, damai sejahtera, kesehatan dan kesejahteraan hari ini sampai selama-lamanya.

LAI MAJU TERUS

Shalom

Ambon, 15 Mei 2023

Pendeta Elifas Tomix Maspaitella

(Ketua MPH Sinode GPM)