Retreat BPA GPM
25/01/2025, Badan Penerjemahan Alkitab GPM melakukan Retreat di Rumah Doa, Suli. Kami menepi sejenak dari rutinitas kerja, jauh dari keramain untuk memberi kesempatan bagi masing-masing kami merenung tentang pelayanan di BPA GPM.
“TARKIRA” menjadi tema sentral dalam kegiatan Retreat BPA-GPM. Kata ini merupakan kata dalam Bahasa Ambon yang sering dipakai dengan makna positif maupun negatif. Dalam Bahasa Ambon sendiri, kata “TARKIRA” artinya “Taru Kira” atau “Taruh Perhatian”. Dalam penggunaannya, kata ini sering dipakai dalam bingkai kalimat, “tarkira orang pung hidop” atau “seng lia diri sandiri mo tinggal kong tarkira orang”. Kalimat yang demikian tentu konotasinya negatif. Namun, bagaimana jika kata
“TARKIRA” akronim dari “Taru Pikirang deng Rasa.”
Tema ini diangkat dengan harapan agar seluruh staf BPA-GPM dapat memaknai dengan sungguh mengapa Tuhan menempatkan kita bekerja di BPA-GPM dan bagaimana semestinya kita meresponi panggilan Tuhan ini.
Selama 4 jam kami diajak untuk mendalami Firman Tuhan melalui sesi-sesi ibadah yang kreatif yang dilayani oleh Pdt. S. I. Sapulette (Sekum Sinode GPM).
Salah satu momen yang paling berkesan adalah saat kami diberi kesempatan untuk berefleksi tentang kerja kami dan menutupnya dengan melagukan lagu “Tarkira Tuhan Pung Kerja” yang diciptakan oleh Pdt. S. I. Sapulette.
Retreat ini tidak hanya menguatkan motivasi setiap kami tetapi juga mempererat hubungan di antara sesama di BPA, serta memupuk kebersamaan dengan keluarga-keluarga.
Kami pulang dengan semangat dan sukacita untuk menaruh pikiran dan rasa bekerja dengan hati melayani Tuhan di Penerjemahan Alkitab.