Rendah Hati Mencegah Perpecahan




Amsal  29 : 22 - 23

Keangkuhan dan kerendahan hati merupakan dua sifat manusia yang sangat bertolak belakang. Angkuh (sombong) adalah sifat seseorang yang merasa diri paling hebat, paling benar, paling lebih dari orang lain. Sedangkan rendah hati adalah sifat yang tidak merasa paling baik, paling bisa, paling tahu, paling pintar dari orang lain. Hal ini dijelaskan dalam perikop bacaan kita tadi, Penulis Kitab Amsal (Salomo) menunjukkan perbedaan antara sikap orang berhikmat dan sikap orang bodoh, yakni: “Keangkuhan merendahkan orang, tapi orang yang rendah hati menerima pujian”(ay.23). Keangkuhan membuat seseorang bersikap meremehkan dan tidak menghargai orang lain. Sifat angkuh ini berpotensi menimbulkan pertengkaran dan perpecahan. Sedangkan sifat rendah hati membuat seseorang dapat menjaga relasi hidup yang baik dengan sesama. Bunda Teresa berkata: “Kerendahan hati adalah ibu dari semua sifat yang baik”. Maka orang yang memiliki kerendahan hati dan takut Tuhan akan memperoleh kekayaan,kehormatan dan kehidupan (Ams.22:4)). Belajarlah menjadi orang yang rendah hati dan jauhilah keangkuhan, karena orang rendah hati dikasihi oleh Tuhan (Maz.25:9) dan sesama, sedangkan keangkuhan dibenci oleh Tuhan.

Doa: Tuhan, kiranya kami dapat mencegah perpecahan melalui kerendahan hati, amin.