Remaja Bakumpul Lintas Iman Klasis Pulau Ambon bersama Remaja Muslim Pohon Mangga




Klasis GPM Pulau Ambon (KPA) kembali melaksanakan kegiatan “Remaja Bakumpul Lintas Iman” bersama dengan Remaja Muslim Pohon Mangga, dibawah tema “Siap Biking Hidop Bae-bae di Era Globalisasi”. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 20-23 Juni, di Lapangan Tenis Indoor Tapal kuda(Belakang Kediaman Pangdam XVI Pattimura).

Ketua Klasis Pulau Ambon, Pendeta R. Rikumahu dalam sambutannya mengajak semua untuk bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan ini. Hari ini tahun ke 3 KPA menggelar bakudapa remaja lintas iman yang memperjumpakan remaja Kristen di sekitar Airsalobar dan remaja Muslim di Pohon Mangga. 

“Hari ini, tahun ke 2 kodam XVI Pattimura mengijinkan kami menggunakan tempat ini,” imbuhnya.

“Saya sampaikan selamat datang bagi remaja Kristen dan Islam di tempat ini. Selamat berjumpa, berkenalan, belajar, bermain, dan biarlah perjumpaan ini membuat adik-adik tahu bagaiaman cara kita berelasi dengan orang berbeda agama, suku, karena perbedaan itu bukan pilihan sehingga kita harus menerima sebagai anugerah bersama,” ungkapnya.

Pendeta Rikumahu juga mengatakan bahwa, masyarakat Indonesia membutuhkan generasi muda yang tangguh yang kenal dirinya dan paham keanekaragaman yang ada di Indonesia.

Kesempatan ini pula, Pendeta Rikumahu berterima kasih kepada MPH Sinode atas arahan bagi penyelenggaraan gereja di KPA, Ibu RT dari Pohon Mangga, seluruh pihak yang sudah mau bekerja bersama dalam penyelenggaraan kegiatan ini,terutama Kodam XVI Pattimura, yang sudah mengijinkan untuk menggunakan tempat ini.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Umum MPH Sinode GPM, Pendeta S. I. Sapulette. Dalam arahannya, Pendeta Sapulette mengatakan bahwa MPH Sinode GPM sambut baik kegiatan positif ini. Baginya, ini adalah bentuk implementatif dari salah satu prioritas pengembangan Pelayan GPM yakni Pengembangan Dialog dan kerjasama lintas iman.

“Karena itu kami mengapresiasi langkah Pimpinan Klasis GPM Pulau, Basudara Muslim Pohon Mangga dan Tim hati yang telah menginisiasi dan memfasilitasi kegiatan yang baikini,” tutur Pendeta Sapulette.

Menurutnya, pilihan segmen remaja adalah pilihan strategis sebab pada fase ini para remaja mulai bersosialisasi dan membangun jejaring sosial yang lebih luas, mereka sudah mulai melakukan penalaran dan berpikir secara abstrak untuk mengembangkan kesadaran sosial, memutuskan pilihan moral dan etis untuk menjadi panduan prilaku.

Sementara itu, kepada para peserta Remaja Bakumpul Lintas Iman, Pendeta Sapulette berharap agar ini dapat dijadikan sebagai kesempatan merajut tali persaudaraan dan menenun kepribadian menjadi pribadi-pribadi yang terbuka untuk berjumpa dengan orang lain, toleran, dan bersahabat. Semoga melalui suguhan berbagai materi yang dirancang, ada asupan yang menutrisi Para Remaja menjadi pribadi-pribadi yang memahami dan menghargai perbedaan sebagai anugerah Tuhan yang terberi, terbuka untuk bersahabat dalam perbedaan, dan berani bersikap serta membuat pilihan dan keputusan-keputusan yang baik di saat ini maupun di masa yang akan datang. Di Era, dimana penduduk dunia terhubung kedalam suatu komunitas global melalui kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Mengakhiri arahannya, Pendeta Sapulette memberikan tantangan kepada Klasis dan tim Hati sebagai penyelenggara kegiatan ini, yang telah berlangsung selama hampir 3 Tahun, secara berturut-turut, agar dapat meningkatkan kegiatan ini ke satu level lagi yakni “Live In” remaja lintas iman atau live in sahabat lintas iman.

Kemudian, Pangdam XVI Pattimura dalam sambutannya, yang di sampaikan oleh Kabintal Jardam XVI Pattimura, Kolonel Sudung Malau, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap, anak remaja muslim dan Kristen bisa belajar untuk memahami nila-nilai penting dari ideologi bangsa yakni Pancasila dan lebih membangun kehidupan penuh toleransi beragama dan mampu menolak semua jenis paham radikalisme, dan intoleransi dalam perkembangan digitalisasi masa kini.

Baginya, remaja sebagai generasi muda hendaknya memahami bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras. Namun kemajemukan tersebut harus menjadikan masyarakat semakin kokoh dalam persatuan dan kesatuan serta membangun solidaritas dalam kolaborasi yang baik untuk membangun dan menciptakan situasi Maluku yang aman dan tentram.

Hal ini juga sejalan dengan program harmonisasi pattimura. Artinya Kodam XVI Pattimura Maluku terus berupaya untuk mewujudkan Maluku yang harmonis dengan menjalin silatuhrami, membangun komunikasi, serta menjaga sinergitas, solidaritas, dan kolaborasi yang baik dengan seluruh komponen bangsa di Maluku dan Maluku Utara, untuk mewujudkan situasi wilayah yang aman dan kondusif.

Harapannya, kegiatan ini benar-benar dapat membangun remaja dan generasi muda Maluku yang memiliki dasar iman yang kuat, menjadi pribadi yang cerdas, dan memiliki karakter diri yang kuat. Sehingga tidak terpengaruh oleh perkembangan dunia yang memberikan pengaruh negatif seperti radikalisme, terorisme, pergaulan bebas, narkoba dan hal-hal negatif lainnya.