Peresmian Pastori Jemaat GPM Kaputusang Klasis Pulau-pulau Bacan




(02/08/2024) Gereja Protestan Maluku kembali menggaungkan syukur pada Allah karena telah berdiri dengan kokoh satu rumah huni Pendeta atau biasanya disebut Pastori. Berlokasi di Bumi Saruma Seki Bacan Desa Kaputusang, Jemaat GPM Kaputusang hari ini mensyukuri kasih Allah atas diresmikannya Pastori Jemaat. MPH Sinode GPM dalam hal ini Ketua Sinode, Pdt Elifas T. Maspaitella turut mengambil bagian dalam momen ini sekaligus meresmikan Pastori Jemaat GPM Kaputusang. Peresmian ini dihadiri juga oleh Majelis Pekerja Klasis Pulau-pulau Bacan, para Pendeta di Klasis Pulau-pulau Bacan, dan Pemerintah Kab. Halmahera Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli. 

Peresmian ini diawali dengan Kebaktian yang layani oleh Pdt. A. Hitijahubessy. Dalam khotbahnya, Hitijahubessy mengemukakan bahwa kemegahan bangunan Pastori yang dibangun dengan penuh pergumulan menjadi sebuah pencapaian Jemaat ini, tapi itu akan menjadi sia-sia jika kesolidan dan daya juang tidak menjadi bagian dari jemaat ini. Ada kontribusi yang terus diupayakan oleh umat dalam rangka memaksimalkan kehidupan bergereja baik secara fisik tapi juga psikis. Dalam momen ini, rasa hormat dan penghargaan diberikan bagi Jemaat GPM Kaputusang sebab mampu bekerja sama menopang pelayanan gereja.

“Jemaat ini punya satu panggilan, ingin terus membangun gereja ini” tegas Hitijahubessy. Sebuah kesadaran berjemaat yang menjadi spirit bersama bahwa gereja ini akan terus berdiri dan bertumbuh sebab umat turut berperan penting dalam menopang keberadaan juga pelayanan gereja. Hitijahubessy mengakhiri khotbhanya dengan mengajak umat untuk terus libatkan Tuhan dalam kehidupan berkeluarga dan berjemaat. Keterlibatan Tuhan yang akan membuat jemaat ini terus berjalan dan bertumbuh.

Peresmian Pastori Jemaat GPM Kaputusang dilakukan oleh Ketua Sinode GPM dengan menandatangani Berita Acara bersama dengan Kepala Desa Kaputusang dan Ketua Majelis Jemaat GPM Kaputusang, juga disaksikan oleh Ketua Klasis dan Sekretaris Klasis Pulau-pulau Bacan. Dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti Pastori oleh Ketua Sinode GPM, pembukaan selubung papan nama Pastori oleh Ketua Klasis Pulau-pulau Bacan, pengguntingan pita oleh Pdt. D. Maspaitella/A, penyerahan kunci Pastori dari Kepala Desa Kaputusang kepada Ketua Sinode GPM sekaligus membuka pintu Pastori sebagai tanda menerima para pelayan Tuhan yang sedang dan akan bertugas di jemaat ini.


“Kita patut bersyukur karena di jemaat kecil seperti ini, ada iman yang terpelihara”, tutur Ketua Sinode GPM dalam sambutannya. Lebih lanjut, Maspaitella menyampaikan bahwa Jemaat GPM Kaputusang telah dikuduskan oleh Tuhan untuk dihidupi. Karenanya, harus membina hidup sebagai orang basudara, sehingga tidak ada yang mampu meruntuhkan persaudaraan itu. “Moto GPM mengingatkan bukan pada diri dan kerja kita, tapi pada berkat Tuhan”, tegas Maspaitella. Hal ini menjadi pengingat untuk umat dan para pelayan bahwa kematangan berjemaat didasarkan pada kasi karunia Allah. Ada harapan Maspaitella bagi Jemaat GPM Kaputusang bahwa Jemaat yang kecil ini akan menjadi berkat yang besar. Maspaitella menutup sambutannya dengan berterima kasih pada Jemaat GPM Kaputusang untuk hadiah Pastori yang diberikan bagi gereja ini.

Durasi pembangunan Pastori kurang lebih 6 tahun dengan begitu banyak pergumulan dalam lingkup jemaat kecil dengan jumlah 34 kk, tentu tidak membuat umat lelah bekerja dan berjuang. Melalui doa dan kerja keras, ada begitu banyak tangan yang menolong baik secara materi, fisik, tapi juga psikis. GPM sungguh bersyukur atas berkat Allah melalui keberadaan Jemaat GPM Kaputusang.