Sabtu, 22 Januari 2022, setelah mengikuti Perayaan Natal Sinode GPM di Klasis Ternate pada Jumat kemarin, hari ini MPH Sinode menghadiri acara peresmian Lapak “To Si Nyinga” di Ternate – Maluku Utara.
Barnabas N Orno – Wakil Gubernur Maluku, Lucky Watrimury – Ketua DPRD, Pendeta L Bakarbessy – Wakil Ketua I MPH Sinode GPM, Pendeta Nancy Gaspersz – Anggota MPH Sinode GPM, Penatua B Sahertian – Anggota MPH Sinode GPM
Turut hadir dalam acara ini, Drs. Barnabas N Orno – Wakil Gubernur Maluku, Lucky Wattimury – Pimpinan DPRD Provinsi Maluku sekaligus sebagai Ketua Warga Gereja Profesi (WGS) Sinode GPM, Drs. Bodewin Wattimena – Ketua Panitia PHBG Sinode GPM, Ibu Lurah Stadion, Ketua-Ketua Klasis seGPM.
Rangkaian acara peresmian diawali dengan kebaktian yang dipimpin oleh Pendeta Fileks Talakua.
“Sebagai gereja dan pelayan, ada potensi atau talenta yang Tuhan berikan bagi kita untuk mengelola dan bertanggungjawab terhadap aset gereja, sekalipun perlu diakui juga bahwa ada banyak diantara kita yang menyia-nyiakan potensi itu. ada juga alasan-alasan yang berkaitan dengan regulasi dasar teologi bahkan tradisi bergereja yang harus dipahami agar potensi dan talenta ini tidak disalahartikan. Tuhan memberi talenta bagi GPM dan melalui Klasis Ternate sebagai bagian dari tubuh Kristus sehingga Lapak “To Si Nyinga” akan diresmikan hari ini dan digunakan untuk pelayanan dan pemberdayaan umat,” tutur Pendeta Talakua dalam renungan singkatnya.
Setelah kebaktian, acara dilanjutkan dengan seremonial peresmian Lapak “To Si Nyinga”. Diawali dengan laporan ketua panitia, Robert Wasia menjelaskan bahwa Nama “To Si Nyinga” diambil dari Bahasa Ternate yang secara harfiah berarti “Kita Ingat”.
“Jadi kalau di Ambon menggunakan “Beta/Katong” (Saya), di Ternate “Kita”, jelasnya.
Lebih lanjut, Wasia menjelaskan pemberian nama ini dimaksudkan untuk menunjukan spirit saling mengingat dalam perspektif pemberdayaan yaitu bekerjasama dan tolong-menolong, Marimoi ngone futuru. Sarana fisik Klasis ini ditetapkan oleh MPK Klasis Ternate. Diberi tanggungjawab untuk mengatur seluruh pembangunan Lapak “To Si Nyinga” dan Pastori Ketua Klasis GPM Ternate sebagaimana telah diamanatkan dalam rekomendasi persidangan ke 33 Klasis GPM Ternate di Tafure. Anggaran pembangunan dikelola dari dana 70% penjualan Bioskop Benteng Ternate yang dikelola secara langsung oleh panitia sarana fisik Klasis GPM Ternate. Pekerjaan pembangunan Lapak “To Si Nyinga” dimulai pada tanggal 8 Juli 2021 dan berakhir pada tanggal 10 November 2021.
Mengakhiri laporannya, panitia berterima kasih kepada MPH Sinode GPM yang telah merealisasikan dana 70% hasil penjualan Bioskop Banteng untuk dikelola bagi pengembangan Klasis GPM Ternate, MPK Klasis Ternate ata kepercayaan yang diberikan bagi panitia, dan seluruh tukang yang turut dalam pekerjaan pembangunan Lapak “To Si Nyinga”.
Penandatangan Prasasti Oleh Pendeta E T Maspaitella – Ketua MPH Sinode
Selanjutnya, Pendeta E T Maspaitella – Ketua MPH Sinode GPM mengawali arahannya dengan menjelaskan bahwa GPM memiliki satu kelompok bina umat yaitu Warga Gereja Profesi (WGS) yang diketuai oleh Lucky Wattimury dan Drs. Barnabas N Orno – Wakil Gubernur Maluku juga salah satu anggota WGP.
“WGP itu dimaksudkan supaya gereja ini dapat melibatkan potensi sumber daya umat dengan keahlian atau kapasitas sesuai profesinya untuk membantu tugas pelayanan gereja,” tutur Pendeta Maspaitella.
“Jadi kami kira langkah MPK Klasis Ternate dalam rangka mempercayakan warga gereja profesi adalah bagian dari cara itu”, imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Pendeta Maspaitella mewakili MPH Sinode menyampaikan ucapan terimakasih kepada Panitia dan semua tukang yang sudah membantu GPM melayani gereja ini dengan membangun Lapak “To Si Nyinga”. Kemudian, lanjut Pendeta Maspaitella bahwa sesuai dengan namanya, MPH akan ingat dan terutama masyarakat juga akan ingat untuk datang belanja disini dengan memanfaatkan seluruh jasa ini.
“Kita bersyukur karena dalam seluruh langkah menata pelayanan bergereja di awal tahun ini, Lapak “To Si Nyinga” bisa diresmikan sekaligus sangat berhubungan langsung dengan seluruh usah MPH Sinode dalam meningkatkan taraf ekonomi rumah tangga warga jemaat,” ungkap Pendeta Maspaitella.
Karena itu, diharapkan ada pengawasan dan pembinaan dari MPK Ternate dalam seluruh pelaksanaan usaha disini. Sementara bagi para pelaku usaha yang memanfaatkan lahan ini dan Lapak ini, MPH percaya bahwa usaha dan kerja bapak/ibu juga akan berimplikasi bagi rumah tangga masing-masing tapi juga bagi pelayanan kepada semua orang. Pendeta Maspaitella mengatakan bahwa kedepannya, tanah yang kosong di wilayah ini akan dimaksimalkan seluruh lahannya untuk pembangunan infrastruktur gereja di lahan ini serta membangun sarana-sarana publik yang berguna untuk pelayanan gereja.
Pendeta E T Maspaitella – Ketua MPH Sinode GPM saat memberikan arahan
“Kita akan memanfaatkan semua aset yang ada termasuk di Provinsi Maluku, supaya aset-aset GPM itu tidak menjadi aset-aset yang “tidur”. Dia menjadi aset aktif yang dapat meningkatkan mutu layanan gereja di masyarakat,” ungkap Pendeta Maspaitella