Pengutusan Pendeta GPM Sebagai TUG ke GPIBT
Kamis, (6/6), Sinode GPM melaksanakan
pengutusan Tenaga Utusan Gereja (TUG) kepada 3 Pendeta GPM ke Gereja Protestan
Indonesia di Buoltolitoli (GPIBT). Mereka diantaranya; Pendeta Yakoba Tanikwele,
Pendeta Briand Pieter Tetelepta, Pendeta Sipra Mariana Gutandjala.
Pengutusan ini diaktakan oleh Ketua
MPH Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella, dalam kebaktian di Gedung Aula
Kantor Sinode. Di hadiri juga oleh para MPH lainnya yang turut ada dalam
penumpangan tangan kepada para TUG, Wakil Ketua I, Pendeta L. Bakarbessy/R, Sekretaris
Umum MPH Sinode GPM – Pendeta S. I. Sapulette, Wakil Sekum MPH Sinode, Pendeta
Rudy Rahabeat dan Anggota MPH – Pendeta Y. Colling.
Dalam kesempatan ini, mewakili para
TUG, Pendeta Briand Pieter Tetelepta berterima kasih kepada GPM yang sudah
memilih dan mengutus mereka bertiga sebagai tenaga utusan gereja.
Baginya, pengutusan ini tidak
terlepas dari hikmat yang diberikan Tuhan kepada MPH Sinode GPM dalam dan
mempertimbangkan banyak hal sehingga ia bersama kedua teman lainnya diutus
menjadi TUG ke GPIBT.
Ia juga percaya bahwa pengutusan ini
adalah anugrah Allah kepada GPM dan sekaligus tanggungjawab yang diberikan bagi
mereka.
“Kami menyadari bahwa pengetahuan
kami tentang GPIBT sangat minim. Tetapi kami yakin bahwa yang mengutus kami
adalah Yesus Kristus sang kepala gereja dan kami yakini bahwa Dia akan
menyertai kami dengan damai sejahtra,” ungkapnya.
Kemudian, Pendeta Maspaitella dalam
arahannya mengatakan bahwa gereja ini sedang mengulangi sebuah sejarahnya sebagai
gereja pengutus para misionari, guru-guru injil, guru-guru jemaat, dan pendeta-pendeta
jemaat.
Di hari ini, GPM mengutus Tenaga
Utusan Gereja ke GPIBT dengan memberikan Alkitab yang di dalamnya ada nyanyian
Jemaat GPM dengan tujuan agar mereka tetap mengingat bahwa injil tetap harus
diberitakan dari dasar hati yang murni. Dan menjadikan gereja ini sebagai
gereja pengutus yang mampu menghadirkan dirinya di tengah-tengah dunia ini.
Kepada para tenaga utusan ia berpesan
agar mereka harus mengenal jemaat GPIBT secara sungguh-sungguh seperti mengenal
diri sendiri dan melakukan tanggungjawab dengan kesetiaan sebagai seorang
pendeta GPM.
“Itu harus menjadi karakter khas yang
dimunculkan di sana, karena itu Alkitab yang diberikan sebagai pesan bahwa
pengenalan di jemaat harus menampakan kesetiaan kepada GPM,” ungkap Pendeta
Maspaitella.
Ia yakin bahwa mereka mampu untuk
melakukan tugas pengutusan ini dengan mengacu pada visi profektik.
Pendeta Maspaitella juga menjelaskan
bahwa mereka yang diutus hari ini memang bukan yang pertama, tetapi mereka
sudah menjadi bagian dari TUG yang ditugaskan khusus ke sebuah Sinode dan akan
menjalankan tugas sama dengan yang dijalankan di GPM, yaitu menjadi pendeta
jemaat.
Ia berharap, dengan pengutusan ini,
nantinya ada cara-cara yang dapat di tempuh oleh MPH untuk mencari pola-pola
yang relevan dalam penugasan pendeta GPM.