Penguatan Spiritualitas & Kelas Mentoring Temu Raya Pengasuh GPM 2023
Pelaksanaan Temu Raya Pengasuh
GPM 2023 hari ketiga (19/9) diboboti dengan materi Penguatan Spiritualitas
berupa Penjelasan Tema: “Kita Teguh Bertumbuh di Tengah Hidup yang Gaduh” oleh
Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas Tomix Maspaitella dan dimoderatori oleh
Sekretaris Departemen Pemberdayaan Teologi & Pembinaan Umat (PTPU) Sinode
GPM, Pendeta Ny. R. Parera/Talabessy.
Pendeta Maspaitella memberikan
beberapa poin penting bagi para pengasuh dalam menjadi seorang pengajar, untuk
mempersiapkan jati diri, mental, karakter anak-anak dalam kegaduhan global yang
akan terjadi di masa depan.
Pertama, menyadari sungguh bahwa
menjadi pengasuh merupakan suatu panggilan. Untuk itu, dalam menjalankan tugas
sebagai pengasuh, jati diri sebagai seorang pelayan Kristus (pengasuh) tidak
akan berubah hanya karena kondisi dan keadaan.
Kedua Mengenai upah. Dalam kitab
menggunakan istilah kerja. Pengerja yang dimaksud Paulus, adalah dia yang
bekerja dengan tidak mengejar upah tapi dengan menghambakan dirinya.
Ketiga, memiliki karakter yang
kuat. Dia mengenal dengan baik dirinya sendiri, dapat menjadi teladan. Dalam
pola pelayanan GPM, pengajar (pengasuh) itu tidak hanya sharing pengetahuan
kepada anak asuh, tapi menunjukkan keteladanan diri dalam tugas sebagai
pengajar.
Keempat, Pengasuh yang teguh
adalah orang yang dapat dicontohi, orang yang tidak plin-plan, tegas, berakhlak,
melakukan apa yang dikatakan sesuai dengan yang dijanjikan. Yang bertindak dengan
keyakinan serta dewasa dan bijak.
Selanjutnya, Kelas Mentoring
kedua dengan Narasumber Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, M.Th, yang
menyajikan materi: “Menjadi Guru Sekolah Minggu yang Melayani” dan dipandu oleh
Moderator: Dr. Herly J Lesilolo, M.Pd.
Bagi Pendeta Gomar, menjadi guru
sekolah Minggu yang melayani, haruslah tangguh, sama seperti Yesus Kristus. Harus
melayani anak-anak dengan ramah dan baik. Memiliki dorongan hati sehingga dapat
merasakan empati. Menyadari bahwa setiap orang memiliki keilahian. Untuk itu dapat
menerima segala kekurangan dan keterbatasan anak-anak sehingga mereka
diperlakukan sama.
Yang paling penting, para
pengasuh harus sadar bahwa tidak ada anak yang tidak suka bermain. Untuk itu anak-anak
lebih mengingat materi yang dibawakan dalam bentuk games atau cerita-cerita
menarilk dari pada khotbah.
Mentoring oleh Ketum PGI dan Ketua
Sinode GPM direspon dengan sangat baik. Momentum ini juga di jadikan sebagai
sesi berbagi pengalaman dan cerita, hambatan, serta saran dari para pengasuh peserta
Temu Raya.