Penggerak Perdamaian Itu “Pergi”



Wakil Uskup RD. Januarius Oratmangun

“beliau adalah Pastor yang fasih dalam wacana dan praksis Teologi Religionum juga penggerak Gerakan Perdamaian Maluku” ungkap Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella sesaat saya mengirimkan beberapa gambar dan menceritakan antusias ribuan warga kota Saumlaki yang membentuk “Pagar Hidup” menyambut iring-iringan Jenazah Wakil Uskup Wilayah Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya, Alm. Pastor Januarius Oratmangun.

Masyarakat yang turun ke jalan-jalan utama tersebut, bukan saja umat Katolik tapi juga Protestan dan Muslim hanya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pimpinan Umat Katolik ini. Beliau telah betul betul menjadi milik kami bersama di Tanimbar. Hujan yang mengguyur kota Saumlaki jelang malam itu, tidak sanggup membuat kami berteduh, tapi tetap berada tertib dalam barisan menghormati beliau. Nyaris dalam seluruh perjumpaan kami bersama di Tanimbar, seluruh wacana dan praksis beragama nampak dari dalam dirinya. 

Beliau turut menggerakan persaudaraan dan perdamaian yang luar biasa di Tanimbar dan memastikan kami hidup dalam toleransi beragama. Banyak kegiatan-kegiatan lintas agama turut diinisiasi oleh beliau. Saya masih ingat betul, ketika Kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja Lintas Iman di Tanimbar yang kebetulan oleh klasis kami dipercayakan sebagai tuan dan nyonya rumah, beliau menjadi tokoh kunci yang bukan saja berbicara tapi turut terlibat dan mengikutkan anak dan remaja katolik untuk sama-sama. Ia mensuport dengan sangat luar biasa. 

Bahkan ia mengajak saya untuk menggagas agenda perjumpaan pemuda lintas agama di Tanimbar. Beberapa kali, beliau mengajak saya ke Pastoran dan menjumpakan saya dengan pemuda katolik dan memberi ruang interaksi yang lebih bersama teman-teman katolik. Namun Tuhan lebih dulu memanggil beliau, sebelum kegiatan baik ini terlaksana.

Dalam Misa Pemakaman dan Pemberkatan Jenazah yang dipimpin oleh RD Agus Arbol di Gereja Santo Matias – Saumlaki mengungkapkan dalam homili pemakaman tentang sejumlah pengalaman melayani bersama dengan almarhum Pastor Jan Oratmangun. Salah satu dari kisah tersebut adalah beliau mengungkapkan tentang keterlibatan almarhum bersama-sama dengan tokoh lintas agama sekelas Abidin Wakano, Pdt. Jhon Ruhulessin, Pdt. Jacky Manuputty di Lembaga Antar Iman (LAIM) Maluku yang dibentuk oleh Sinode GPM, Keuskupan Amboina dan MUI Maluku dan mengerjakan kerja-kerja perdamaian sepanjang dan seusai konflik kemanusiaan di Maluku.

Dalam satu kesempatan menghadiri kegiatan pemerintah, Almarhum pernah bercerita pengalamannya bekerja di LAIM tersebut. Ia banyak membagi pengalaman-pengalaman mengerjakan perdamaian termasuk mengalami perjumpaan dengan Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, Pdt. Rudy Rahabeat dan Pdt. Dani Wattimanella yang katanya waktu itu terlibat bersama. Kebetulan almarhum dipercayakan oleh Keuskupan Amboina untuk berada di LAIM kala itu.

Tentu pengalaman-pengalaman mengerjakan perdamaian dan toleransi umat beragama menjadi almarhum memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengeja dengan baik kondisi kemajemukan di Bumi Duan Lolat ini. Sekalipun banyak orang masih merasa belum puas, sebab dalam masa jabatannya sebagai Wakil Uskup atau pimpinan Umat Katolik pada Wilayah Kepulauan Tanimbar dan MBD baru dilaksanakan kurang lebih satu tahun saja. Karena itu, bagaimana tidak hampir semua tokoh agama termasuk pemerintah dan seluruh masyarakat di Tanimbar benar-benar merasa kehilangan sosok penggerak perdamaian ini.

Kami menunduk kepala kepada keputusan Sang Khalik sambil akan tetap merintis kerja-kerja bersama yang telah digagas oleh Almarhum. Selamat jalan Pastor Januarius Oratmangun, tenanglah dalam Keabadian bersama Sang Pengurusmu. 

Laus Deo.

(Pdt. Maryo Lawalata – Ketua Majelis Jemaat GPM Sejahtera Klasis GPM Tanimbar Selatan)