Pendidikan GPM Serius Kembangkan Edukasi Berbasis Vokasi




Gereja Protestan Maluku kian mantap mengembangkan pendidikan melalui YPPK Dr. J. B . Sitanala. Setelah penetapan 10 wilayah persekolahan Model GPM dengan kurikulum berbasis ekstra kurikulernya, kini pendidikan GPM akan diwarnai dengan pendidikan vokasi yang dimulai dengan pembukaan Sekolah Menengah Kejuruan Minyak dan Gas.

Langkah serius GPM ini ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara GPM (YPPK Dr. J. Sitanala) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Migas Cepu pada Kamis, 16 Mei 2024, pukul 15.00 WIB, bertempat di Ruang Kepala SMK Migas Cepu. Penandatangan dilakukan oleh Dr. Sarlota Singerin, M.Pd dan Jailani serta disetujui oleh Pembina yang diwakilli oleh Pdt. S.I. Sapulette, M.Si) dan langsung ditandatangani oleh Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. E. T. Maspaitella, M.Si.

Kerja sama yang dibangun antara GPM melalui YPPK Sitanala dengan SMK Migas di Cepu disasar dengan tujuan untuk meningkatkan taraf mutu pendidikan lewat program-program pengembangan sumber daya manusia dan penyiapan penyerapan tenaga kerja baik di lingkup Pendidikan maupun umum dengan berbagai inovasi baru yang bersaing. Perjanjian tersebut memenuhi beberapa ruang lingkup, yakni: (1) Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Pembukaan Sekolah Menengah Kejuruan Minyak dan Gas pada lingkup Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen Dr. J. B. Sitanala (2) Pelaksanaan Pendampingan Penyelenggaraan Pendidikan pada  Sekolah Menengah Kejuruan Minyak dan Gas pada lingkup Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen Dr. J. B. Sitanala (3) Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Siswa dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan Minyak dan Gas pada lingkup Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen Dr. J. B. Sitanala, dan (4) Pelaksanaan Studi Banding, Magang, Studi Lanjut, dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi  Siswa dan Guru di Lingkup Pendidikan dan Pelatihan Siswa dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan Minyak dan Gas pada lingkup SMK Migas Cepu.


Rombongan GPM diterima langsung oleh Jailani (Kepala Sekolah) dan Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Dalam kesempatan itu, Jailani menyambut dengan sukacita kehadiran GPM dalam rangka membangun kerja sama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah, khususnya di Maluku dan Maluku Utara. Menurut beliau, Langkah GPM untuk membangun SMK dengan konsentrasi Migas adalah Langkah adaptif dan ekselen sesuai dengan kebutuhan jaman yang menuntut skill dengan orientasi vokasi yang bermutu bagi anak-anak Maluku. Jailani pun bersedia untuk membantu seluruh proses pendampingan dan memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan jika memang dibutuhkan oleh GPM.

Sambutan baik dari Kepala SMK Migas Cepu diapresiasi oleh Ketua MPH Sinode GPM dengan ucapan terima kasih yang tulus sembar menuturkan bahwa rencana GPM untuk membangun sekolah vokatif seharusnya sudah dimulai sejak tahun 2012. Beliau sebenarnya siuman dengan kebutuhan vokasi yang mengakses skill sumberdaya manusia Maluku tatkala Tambang Migas menjadi sumber daya yang akan dieksplorasi di wilayah Maluku. Meskipun begitu, Bagi Ketua Sinode, langkah maju GPM yang disambut baik oleh SMK Migas diyakini sebagai kehendak dan cara Tuhan untuk memastikan bahwa potensi generasi emas gereja dan Masyarakat Maluku dan Maluku Utara dapat didayagunakan di waktu mendatang. GPM akan menjadi promotor dan pemain di ranah edukasi untuk menciptakan kualifikasi dan kualitas sumber daya manusia, salah satunya di bidang energi.

Penandatangan PKS dimulai dengan perbincangan hangat antara kedua belah pihak. Perbincangan itu sendiri akhirnya merujuk pada komitmen pembukaan SMK dengan jurusan (Kompetensi Keahlian) Teknik Produksi Minyak, Teknik Pengelolaan Minyak, dan Teknis Instalasi Tenaga Listrik. Selain itu, dapat juga dibuka jurusan Geologi Migas sebagai sentrum penyediaan skill yang lebih komprehensif terhadap pilihan-pilihan vokasi bidang perminyakan.

Dalam penjelasan Dr. Sarlota Singerin, M.Pd., selaku Ketua Umum YPPK Sitanala, pembukaan Sekolah Vokasi akan dimulai dengan menetapkan SMK Kristen Piru sebagai SMK Migas milik GPM dan berfungsi mewadahi kebutuhan gereja untuk melahirkan lulusan yang kompetitif dan siap pakai pada waktunya. Dengan kerja sama yang dilakukan, para Siswa SMK Kristen Piru akan digemblem dalam pembinaan terpadu dengan SMK Migas Cepu sehingga mutu yang diharapkan dapat semakin maksimal. Pihak Yayasan telah merencanakan rekruitmen guru dengan mata Pelajaran normatif dan adaptif perminyakan sambil tetap mempercayakan peran pamong Pendidikan migas kepada SMK Migas Cepu.

Dengan adanya penandatanganan PKS dimaksud, kini gereja mulai melebarkan sayap pengembangan Pendidikan vokasi, sambil terus berharap bahwa mimpi yang dikerjakan ini akan menghasilkan buah pada waktunya.