Pendeta GPM Meraih Gelar Doktor




Gereja Protestan Maluku kembali bersukacita dan berbangga atas pencapaian yang didapatkan oleh Pdt. George M. Likumahwa, Kepala Bagian Keuangan Gereja Protestan Maluku. Likumahwa telah menyelesaikan proses studinya di Universitas Kristen Indonesia Maluku Program Studi Doktor Teologi, Konsentrasi Studi Agama dan Kebangsaan, Senin,(27/5/2024)

Likumahwa menulis Disertasi dengan judul “Imajinasi Nasionalisme Komunitas Masyarakat Adat Maneo di Kaki Gunung Murkele, Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah”. Kerja keras dan upaya untuk mewujudkan kualitas diri memberi hasil yang sangat baik dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga Likumahwa menyandang gelar Doktor dengan predikat Cumlaude. Tentunya, pencapaian ini tidak terlepas dari bimbingan Promotor, Prof. Dr. Mus J. Huliselan, DEA dan para Co-Promotor, Prof. John A. Titaley, Th.D dan Dr. Simon Pieter Sugijono, SE., M.Si. Para Penguji yang turut memberi sumbangsih pikiran antara lain, Prof. Dr. Tonny D. Pariela, MA (Penguji 1), Prof. Dr. Aholiab Watloly, S.Pak, M.Hum (Penguji 2), dan Dr. Steve G.C. Gaspersz, MA (Penguji 3). Ujian Terbuka ini dipimpin oleh Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku, Dr. Henky H. Hetharia, M.Th serta didampingi oleh Direktur Pascasarjana UKIM Prof. Dr. John Ruhulessin, M.Si. dan Kaprodi S2 UKIM Prof. Agus Batlajery, Ph.D.

Hadir bersama, orangtua dan saudara dari Likumahwa, istri, juga kedua anak. Turut mengambil bagian pun Bapak Raja Desa Maneo dan Ketua Saniri Desa Maneo. Sukacita ini pun semakin dilengkapi dengan kehadiran Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Prostestan Maluku dan Ketua Yayasan Universitas Kristen Indonesia Maluku.

Dalam pemaparan Disertasinya, Likumahwa mengemukakan bahwa masyarakat Meneo merupakan komunitas adat tradisional, memiliki sistem sosial yang kuat, serta memiliki mekanisme solidaritas. Masyarakat Maneo tidak terpisahkan dari etnis wilayah pegunungan Seram Utara pancaran dari Murkele, di dalamnya terdapat sumpah-sumpah sebagai kekuatan yang menghubungkan antar seluruh etnis Seram Utara. Keberadaan masyarakat adat Maneo mengalami guncangan yang cukup besar dikarenakan PT. Nusaina yang bergerak dalam Perkebunan Sawit juga para investor yang menyentuh wilayah petuanan adat Maneo. Problematika dalam mempertahankan hak-hak masyarakat adat Maneo terhadap kehadiran para pengusaha ini memunculkan narasi berpikir bahwa masyarakat adat Maneo yang menjadi bagian dari warga negara Indonesia, harus mendorong diri untuk berimajinasi melampaui tekanan yang sedang dihadapi di tanah sendiri. Imajinasi tersebut harus dibuktikan dalam upaya menjaga nilai adat, petuanan, dan hal-hak masyarakat adat Maneo. Imajinasi inilah yang disebut Likumahwa sebagai Imajinasi Nasionalisme.

Likumahwa mengakhiri pemaparannya dengan menegaskan bahwa Imajinasi Nasionalisme Maneo melahirkan tawaran reafirmasi imajinasi nasionalisme kebangsaan Indonesia dengan melakukan reidentifikasi suara masyarakat pinggiran dan masyarakat adat dalam kebijakan pembangunan negara.

Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas T. Maspaitella dalam penyampaian kesannya mengemukakan bahwa “program pascasarjana telah memberi kontribusi besar bagi peningkatan pelayanan gereja, yang sebab itu jika ada program studi yang baru, otomatis bukan hanya pendeta, tetapi warga gereja pun akan memberi kotribusi pada tugas gereja yang luas itu, sebagai hasil dari pendidikan bermutu di sini”. Lebih lanjut, “atas nama MPH Sinode GPM kami berterimakasih kepada UKIM, secara khusus Pascasarjana Doktor Agama dan Kebangsaan, yang telah menerima para Pendeta kami untuk berkuliah di sini dan telah menghasilkan “buah pertama, seorang Doktor dari kalangan Pendeta yang asli lahir dari DAK UKIM, yakni Pendeta Dr. George Marthen Likumahwa”.

Ujian Terbuka yang berdurasi 1 jam 43 menit ini mengandung syukur dan sukacita tersendiri bagi Pdt. George M. Likumahwa bersama dengan keluarga yang terus mendukung untuk mencapai hasil terbaik.