Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Sinode GPM dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Rabu, 20 April, Telah berlangsung Penendatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Sinode GPM dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Ambon Tentang Program Pengembangan Operasional (PPG) berupa Kendaraan Operasional, 2 unit mobil.
Hadir langsung dalam acara penandatanganan MoU, Pendeta E. T. Maspaitella (Ketua MPH Sinode GPM), Pendeta S. I. Sapulette (Sekretaris Umum MPH Sinode GPM), Pendeta H. Hetharie (Wakil Ketua II MPH Sinode GPM), Pendeta R. Rahabeat (Wakil Sekretaris Umum MPH Sinode GPM), Pendeta M Syauta (Bendahara Sinode GPM), Pendeta Y Paays (Kepala Bagian Organisasi dan Administrasi Sinode GPM), Pendeta Mario Manjaruni (Direktur Media Center GPM).
Mengawalinya AH. Yudi Evarianto (Branch Manager) menyambut dengan hangat kedatangan MPH Sinode GPM bersama dengan pegawai lainnya.
“Saya mengucap terima kasih atas kerjasama yang sudah terjalin dengan baik dimana hari ini juga akan melakukan Penandatanganan Program Pengembangan Operasional (PPG),” tutur Evarianto.
Evarianto berharap, kerjasama dapat berkesinambungan sehingga dapat melahirkan kerjasama lainnya yang saling menguntungkan. Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa program ini sudah banyak diberikan ke lembaga instansi baik pemerintah maupun swasta. Kendaraan maupun kebutuhan dari perusahaan.
(Kiri ke Kanan) Pendeta M. Syauta, Pendeta R. Rahabeat, Pendeta S. I. Sapulette, Pendeta E. T. Maspaitella, AH. Yudi Evarianto, Pendeta H. Hetharie
Selanjutnya, Pendeta E. T. Maspaitella berterima kasih untuk kerjasama yang telah terjalin. Pendeta Maspaitella mengatakan bahwa ini salah satu cara MPH Sinode GPM mewujudkan tanggung jawab penanggulangan keuangan gereja yang dapat meningkatkan kualitas gereja. Terutama pada usaha pengembangan ekonomi. Mobil truk adalah cara untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan gereja yang berkontribusi langsung bagi usaha pengembangan ekonomi masyarakat secara umum dan warga jemaat GPM secara khusus. Terutama upaya menjadikan pangan lokal sebagai simbol ketahanan pangan daerah.
“Karena bagi kami pangan lokal itu adalah salah satu komoditi pertanian yang bisa dijalankan oleh seluruh warga jemaat GPM, mengingat sebagian besar jemaat GPM adalah jemaat-jemaat di kawasan agraris.
“Hari ini kita berusaha menjadikan pulau seram sebagai lumbung pangan untuk di distribusi ke Ambon atau Pulau-pulau di Lease,” ungkapnya.
Kedepannya upaya yang demikian juga akan dilakukan ke pulau yang lain. Yang pasti ini bisa menjadi salah satu isyarat kepada klasis-klasis dan jemaat-jemaat mungkin juga turut serta dalam upaya serupa ini selagi masih dalam batasan pengelolaan keuangan gereja yang sesuai dengan ketentuan peraturan.