Penahbisan Pastori Sinode GPM, Rumah Ekosistem Pastoralistik
Pelaksanaan Penahbisan Pastori Sinode GPM pada Jumat, 11 Juni 2021. Hadir dalam acara penahbisan ini diantaranya, Gubernur Maluku/Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail, Wakil Gubernur/Drs. Bernabas Orno, Pimpinan DPRD Provinsi Maluku, Sekretaris Daerah Maluku, Anggota Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, Para pimpinan Klasis, Para Mantan Ketua Sinode, MPH Sinode 2020 serta undangan lainnya.
Acara peresmian Diawali dengan Kebaktian yang dipimpin oleh Pdt. Rinto Muskita, S.Th. “Kita meresmikan Pastori di tengah-tengah 2 momentum, yang pertama kita berhadapan dengan realitas pandemi covid -19 yang menimbulkan keterpurukan dalam berbagai bidang kehidupan dan yang kedua peristiwa ini terjadi di akhir semester pertama tahun pelayanan pertama MPH Sinode GPM, Ini bukanlah suatu kebetulan tetapi ada makna bagi Gereja ini dan untuk mengambil bagian dalam misi Allah di tengah-tengah krisis yang mengancam”, Kata Pdt Rinto dalam mengawali refleksinya.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara seremonial diawali dengan laporan dari Ketua Panitia Pembangunan Pastori Sinode GPM, Edwin Huwae menjelaskan pelaksanaan pembangunan Pastori Sinode GPM dilaksanakan sesuai surat keputusan MPH Sinode GPM 10 Desember tahun 2018. Pelaksanaan pembangunan pastori dimulai sejak pembongkaran gedung yang lama, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pada tanggal 25 Oktober 2019 dan pada hari ini diresmikan. Waktu pengerjaan Terhitung 1 tahun 7 bulan. Mengakhiri sambutannya, Huwae mengatakan pastori ini mesti menjadi tempat pergumulan bagi MPH Sinode dalam rangka untuk membangun terus kemitraaan strategis dengan Pemerintah Provinsi Maluku dalam rangka untuk mendatangkan Damai Sejahtera bagi masyarakat Maluku kedepannya.
Selanjutnya, Pdt. Elifas Maspaitella, M.Si selaku Ketua Sinode dalam sambutannya menyampaikan bahwa tugas pelayanan Gereja akan berjalan baik ketika kita bisa melakoni peran kudus yang terlebih dahulu diberi Tuhan kepada kita dan kita belajar semuanya itu dari dalam rumah tangga. Disisi lain pastori adalah tempat tinggal dan tempat bergumul seorang pendeta termasuk Ketua Sinode dengan Gerejanya dan rumah tangganya pula. Bukan rumah jabatan atau rumah dinas sebutan kita terhadapnya, melainkan pastori yang suasananya adalah suasana postoralistik berbasis kekeluargaan yang rukun. Maspaitella juga berterima kasih atas nama Gereja kepada MPH Sinode Periode 2015-2020 yang telah menginisiasi pembangunan kembali Gedung Pastori Sinode GPM, juga kepada seluruh Gereja yang sudah mendukung pembangunan melalui para pimpinan klasis.
Maspaitella mengatakan, dalam proses pengerjaan gedung pastori ia belajar dari warga gereja yang melakukan dengan baik proses pengosongan diri atau tindakan Kenosis. Bahwa mereka rela meninggalkan tugas penting dan aktifitas kesehariannya untuk terlibat membangun, mengawasi dan memikirkan jalan keluar dalam berbagai tentangan yang ada. Tindakan-tindakan itu menjadi semangat hidup disini, bahwa pastori adalah rumah dimana segala egoisme harus ditinggalkan, digantikan dengan kesediaan berbagi menerima, menyambut dan berdialog dengan siapapun yang datang. Mengakhiri sambutannya, Maspaitella mengatakan dari dalam pastori seorang pendeta belajar mengosongkan dirinya bahwa ia tidak bisa mengurung diri didalamnya, tidak boleh menutup pintunya melainkan ia harus keluar dan membuka pintu serta ruang hatinya untuk menerima, berdialog, membimbing, atau juga mendengar nasehat dari mereka yang berpengalaman dan berpengetahuan.
Dalam kesempatan menghadiri sekaligus meresmikan Gedung Pastori Sinode GPM, Murad Ismail selaku Gubernur Maluku mengatakan, membangun Rumah Pastori memang penting, tetapi membangun kehidupan warga Jemaat yang mampu berinteraksi secara harmonis sesama orang basudara dengan kelompok umat bersama, adalah hal yang jauh lebih penting. Murad Ismail juga menambahkan bahwa, kita orang Maluku dikenal memiliki kearifan lokal, Pela-Gandong, Ale Rasa Beta Rasa, Kalwedo Kidabela dan lainnya, merupakam warisan leluhur yang harus kita lestarikan dengan mengimplementasikan kehidupan sosial masyarakat. Mewakili Pemerintah Daerah, Murad Ismail menghimbau warga GPM tetap berpegang tangan dalam satu barisan bersama Pemeritah Daerah, Kelompok Agama, dan Stakeholder lainnya untuk bekerjasama dalam bingkai persaudaraan guna menghadapi Covid-19. Murad juga berharap, GPM terus mendukung dan menopang Pemerintah Daerah dalam menjalankan roda pemerintahan sesuai visi Pemerintah Daerah yaitu Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas gugusan kepulauan.(MC-GPM/5)
Sumber