Pembukaan Rapat Pembina (Gereja-gereja Pendukung) Yayasan Perguruan Theologia Indonesia Timur di Makassar.
(20/03/25)
Sekolah Tinggi Filsafat Theology Indonesia Timur di Makassar (INTIM) resmi
menggelar Rapat Pembina (Gereja-gereja Pendukung) Yayasan Perguruan Theologia
Indonesia Timur di Makassar, yang berlangsung di Gedung Gereja Imanuel Jemaat
GPM Imanuel, Klasis Kota Ambon, sejak tanggal 20-21 Maret 2025. Setibanya di tempat
pelaksanaan, peserta disambut oleh Tarian lenso dan Totobuang, kemudian
pengalungan syal. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 peserta yang terbagi dalam dua
unsur, antara lain unsur Gereja-gereja Pendukung dan Unsur Yayasan, yang didalamnya
terdapat Pembina, Pengurus, Pengawas, Pimpinan STFT INTIM, Staf, dan BEM STFT
INTIM.
Kegiatan
ini diawali dengan Ibadah Pembukaan yang dilayani Pdt. Steve Gaspersz. Kemudian
dilanjutkan dengan ceremony yang
berisi arahan Majelis Pekerja Harian Sinode, dalam hal ini disampaikan oleh Anggota
MPH, Pnt. Betty A. Sahertian. Dalam arahannya, Sahertian menyampaikan bahwa GPM
dengan sukacita sebagai tuan rumah menyambut kedatangan para peserta sambil terus
mendukung Yayasan Perguruan Theologia Indonesia Timur di Makassar, untuk menemukan
upaya-upaya inovatif dalam pengendalian tata kelola penyelenggaraan pendidikan
yang baik. Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa kegiatan ini juga dapat menemukan
terobosan melalui program strategi internal, serta jaringan-jaringan kerja sama
yang lebih luas demi meningkatkan mutu pendidikan unggul.
“Kami percaya, perguruan tinggi theologi
di kawasan wilayah Indonesia Timur, memiliki komitmen menyediakan SDM calon
pelayan Kristus yang siap melayani dengan segenap hati, dengan
mengedepankan karakter menghamba, dalam
situasi dan kondisi yang semakin kompleks, kompetisi yang mesti siap dihadapi,
sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai situasi yang ada”, tandas Sahertian.
Selanjutnya,
Ketua Panitia, Pdt. Y. Lailossa dalam laporannya menyampaikan bahwa event tahunan ini adalah salah satu cara
Gereja dan Institusi Pendidikan Teologi binaannya untuk melakukan evaluasi
terhadap perkembangan pendidikan teologi secara umum dan secara khusus terkait
konteks wilayah timur Indoenesia; mendiskusikan dan merumuskan kembali perjalanan
selama ini sebagai lembaga pendidikan tinggi Kristen dengan berbagai tantangan;
serta merefleksikan peran dan kontribusinya dalam berbagai konteks kehidupan
dengan berbagai isu yang perlu direspons.
Ketua
Yayasan, Pdt. Dr. Alfred Anggui, M.Th dalam arannya menyampaikan bahwa Rapat Pembina
ini dilaksanakan dalam rangka menetapkan program dan rencana anggaran dan
pendapatan selama satu tahun oleh Badan Pembina. Anggui mengemukakan “Hari ini hampir semua sekolah pendukung
sudah punya sekolah Theologi, tetapi STFT INTIM tetap diperlukan karena ini
satu wadah sekolah yang memperlihatkan satu Indonesia Mini dan juga kampus yang
punya Nuansa Oikumenis yang kental. Terhadap segala kemanjuan pendidikan di
Gereja-gereja pendukung, namun kita bersyukur karena masih tetap punya komitmen
untuk suport STFT Indonesia Timur di Makassar dengan satu karakter yang punya
kadar nasionalisme dan dengan nilai oikumene yang tinggi. Harapannya dalam
rapat ini kita dapat mencakapkan bersama-sama STFT Makassar bisa berjalan lebih
baik kedepan. Kami terus mengharapkan seluruh dukungan dari 22 gereja pendukung”.

Kegiatan
ini dibuka oleh Pdt. Dr. Alfred Anggui (Ketua Yayasan), Pnt. Betty A. Sahertian
(Anggota MPH Sinode GPM), Pdt. Y. Lailossa (Ketua Panitia), Pdt. Nancy Souisa
(Anggota MPH Sinode GPM dan Pembina Yayasan), Pdt. Dr.
Lidya Kambo Tandirerung (Pimpinan STFT INTIM), dengan pemukulan Tifa sebagai tanda
bahwa semua peserta siap untuk bekerja.