Pemberian Dana THT Pensiunan GPM
Hari ini, Jumat (26/4) dalam
kebaktian kunci usbu kantor Sinode GPM, telah diberikan Tunjangan Hari Tua
(THT) kepada 10 Pegawai Organik GPM yang telah memasuki masa pensiun atau purna
bakti. Kebaktian di pimpin oleh Pendeta Kritsno Saptenno, M.Si.Teol, yang juga
pada hari ini buka kerja di Kantor Sinode sebagai Pegawai Organik.
Mewakili ke 10
para pensiunan, Pendeta Herman Maiseka menyampaikan, tanpa bapa ibu kami tidak
berarti. Ia berbagi akan perjalanan pelayanaannya. Baginya, perjalanan panjang
yang cukup melelahkan telah dan sudah ditelusuri dengan suka duka dalam
pelayanan di gereja ini. Dan sesuai dengan aturan GPM, bahwa PO GPM ada pada
batas umur 58 tahun.
“Saya mewakili
teman-teman yang pensiun, ada yang almarhum kami tidak dapat membalas kebaikan
bapa ibu. Khususnya bagi MPH Sinode yang telah memberikan arahan dan petuah.
Hari ini kami ada dan dapat sampai di batas waktu pelaksanaan tugas ini bukan
karna kuat kami tapi hanya kekuatan Tuhan,”imbuhnya.
Ia juga mengajak
para pensiunan untuk tetap menjadi kakak bagi para pendeta yang masih bergumul
dan mengarungi luasnya medan pelayanan GPM, juga menjadi teman diskusi yang
dapat memberi dan menerima dengan setiap kekurangan dan keterbatasan. Ia sendiri memiliki moto selama menjalankan tugas sebagai
pelayan yaitu, “menderita supaya ada cerita.” Baginya cerita akan ada nilai
jika ada aksi.
Kemudian, Wakil Ketua II MPH Sinode
GPM, Pendeta Hendrie Hetharie memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada
10 Pegawai Organik GPM yang telah mendedikasikan waktu, tenaga, kerja, juga
bahkan keluarganya untuk seluruh pelayanan di GPM. Bapak/ibu punya suka duka
sendiri melayani di greja, ketaatan dan kesetiaan. Akhir pensiun ini adalah anugerah dari Tuhan. Sebab ibu/bapak
sudah mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
Begitu pula turut merasakan apa yang
dialami oleh para pelayan yang telah lebih dulu mengakhiri tugasnya karena
dipanggil Tuhan, diantaranya alm. Pendeta
Edy M. Rasam, Alm. Pendeta Mozes R. A. Porwila, Alm. Pendeta Donny Salaudin. Keluarga
bapak/ibu almarhum telah turut menjadi bagian dari proses bersama melayani di gereja
ini. Untuk itu biarlah seluruh kekuatan yang berasal dari pada Tuhan selalu
menguatkan dan melindungi keluarga yang ditinggalkan.
Para pensiunan lainnya yang menerima
dana THT dihari ini, diantaranya; Pendeta Hendri Purmiasa, Pendeta Ny. Maria
Luturmas/O, Pendeta Ny. Angganetha Tahapary/T, Bpk Samuel Teslatu, Ny. Neltji
Salamor/A, Ny. Martenci Maharak/B.
Selanjutnya, Pendeta Hetharie
menjelaskan bahwa pengangkatan pegawai organik, Pendeta Saptenno yang hari ini
telah buka kerja di Kantor Sinode GPM pada bagian Balitbang, ini keputusan MPH
untuk membantu Balitbang mempersiapkan dokumen perencanaan PIP RIPP Dasawarsa V
tahun 2025-2035. Untuk itu, ia berharap Pendeta Saptenno dapat menerima
tanggungjawab ini dengan baik.