Peletakan Batu Penjuru Gedung Gereja Baru Bethania Jemaat GPM Koijabi



Peletakan Batu Penjuru Gedung Gereja Baru Bethania Jemaat GPM Koijabi

Selasa, 8 Oktober 2024, berlangsung peletakan batu penjuru dan pemancangan tiang pertama pembangunan Gedung Gereja Baru Bethania Jemaat GPM Koijabi, Klasis Aru Tengah. Acara ini digelar di lokasi gedung gereja lama dan dihadiri oleh 12 orang penting, termasuk Wakil Sekretaris Umum MPH Sinode GPM, Pdt. Dr. R. Rahabeat; Bupati Kepulauan Aru, dr. Johan Gonga; Sekretaris Klasis GPM Aru Tengah, Pdt. Chrisman Nikijuluw; Kepala Desa Koijabi, Elseus Gainau; Ketua Pembangunan Gedung Gereja Baru, Fence Pangely; Fredy Gaite selaku Panitia Cabang Dobo, dan Ketua Majelis Jemaat GPM Koijabi, Pdt. Tari Louloulia.


Sebelum acara peletakan batu penjuru, jemaat menggelar ibadah di gedung gereja sementara yang dilayani oleh Pdt. R. Rahabeat. Teks khotbah diambil dari Ezra 3:8-13, yang mengisahkan peletakan dasar Bait Suci di Yerusalem. “Membangun rumah Tuhan tidak bisa dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang saja. Pekerjaan ini membutuhkan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk anak-anak Jemaat Koijabi di perantauan,” ungkap Pdt. Rahabeat dalam khotbahnya.


Bupati Kepulauan Aru, dr. Johan Gonga, dalam sambutannya mengapresiasi keputusan jemaat dan warga Desa Koijabi untuk membangun gedung gereja baru. Ia menekankan pentingnya kebersamaan di kalangan jemaat, serta dukungan dari warga Koijabi yang berada di luar desa. “Penting juga memastikan akurasi laporan terkait progres pembangunan dan laporan keuangan, agar bantuan dari pemerintah dapat dioptimalkan,” ujar Bupati Gonga. Ia juga menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap pembangunan rumah-rumah ibadah, sambil mengajak peningkatan kualitas iman dan kerja sama dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.


Ketua Majelis Jemaat GPM Koijabi, Pdt. Tari Louloulia, menjelaskan bahwa gedung gereja lama sudah tidak layak digunakan, sehingga jemaat memutuskan untuk membangun yang baru. “Gedung gereja lama dibangun 70 tahun yang lalu, dan membutuhkan 20 tahun untuk peresmiannya. Kini sudah digunakan selama kurang lebih 54 tahun,” ungkapnya. Ia juga berharap dukungan penuh dari warga Koijabi, baik yang berada di dalam desa maupun di luar desa, untuk menopang pembangunan gedung gereja baru tersebut.


Sebagai informasi, Jemaat GPM Koijabi telah berdiri selama 106 tahun, yang ditandai dengan baptisan pertama. Pada acara peletakan batu penjuru, 12 batu diambil dari lokasi kampung lama, sebagai upaya untuk mengenang sejarah yang patut diwariskan kepada generasi penerus. Banyak warga jemaat yang tinggal di Kota Dobo turut hadir dalam acara ini, menunjukkan kepedulian dan rasa cinta kepada tanah kelahiran mereka. Bram Gainau, seorang putra asli Koijabi yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Aru, turut menyumbangkan sebuah lagu dalam ibadah, dengan lirik yang menyemangati jemaat untuk tidak takut melangkah, karena Tuhan selalu menyertai.


Selamat membangun Gedung Gereja Baru Bethania. Tuhan senantiasa memberkati. (RR)