Pelatihan SAR Relawan Bencana Jemaat GPM Tifure



Pelatihan SAR Relawan Bencana Jemaat GPM Tifure


Jemaat GPM Tifure bersama klasis Ternate dan pengurus daerah AMGPM Ternate melaksanakan Pelatihan SAR laut terhadap relawan bencana jemaat GPM Tifure pada beberapa hari lalu (05/05/2023). Pelatihan SAR Laut yang terselenggara di jemaat GPM Tifure merupakan salah satu program tahunan di sidang jemaat. Tujuan dari pelatihan ini, mengingat pulau Tifure sendiri memiliki intesitas kecelakaan laut yang sangat tinggi, sebab hampir sebagian besar jemaat merupakan nelayan. Kegiatan ini bekerjasama dengan Basarnas Ternate dan KSOP kelas II Ternate. Adapun beberapa tokoh yang terlibat dalam kegiatan ini antaralain pimpinan klasis Ternate Pdt. Donny Toisuta, S.Si, M.Pd bersama pimpinan jemaat GPM Tifure Pdt. Fileks Talakua, S.Si Teol, serta Ketua Daerah AMGPM Ternate Bpk.Keegan Lopulalan yang juga Kepala Syahbandar Tifure. 

Pelatihan Relawan SAR diawali dengan ibadah pembukaan yang dilaksanakan di gedung gereja Ebenhaezer jemaat GPM Tifure. dilanjutkan dengan seremonial, dalam sambutan sekertaris klasis Ternate Pdt Donny Toisuta, menjelaskan bahwa “Kegiatan ini sangat penting untuk membekali tim relawan jemaat GPM Tifure dengan pengetahuan menghadapi bencana di laut. Apalagi jemaat GPM Tifure dikelilingi lautan, dan laut menjadi tempat mata pencarian masyarakat setiap hari”ungkapnya. 

Pemateri basarnas terdiri dari dua anggota yaitu Bpk. Maykel Janis (Instruktur) dan Bpk. Syarif Hidayat. Dapat dilihat bahwa program ini mendapat respon baik oleh jemaat GPM Tifure, terlihat dari kehadiran seluruh peserta berjumlah 28 orang. Tim Relawan Bencana GPM Tifure beranggotakan AMGPM Jemaat GPM Tifure dan pemuda GMIH Exodus Tifure. Materi yang disampaikan memperkenalkan fungsi dan tujuan basarnas bagi para peserta. Bpk. Maykel Janis dalam materinya menyampaikan setiap orang memiliki tugas melakukan operasi search (mencari) dan rescue (pertolongan), sehingga secara fungsional bukan hanya tugas basarnas tetapi relawan yang telah dilatih dapat melakukan aksi penyelamatan”.  Lebih lanjut ia menyampaikan visi dan misi basarnas, yaitu “Berhasilnya operasi SAR di setiap waktu dan tempat, dengan cepat dan aman”. Begitupun relawan dalam misi basarnas disebut potensi SAR, sehingga suatu waktu pelaksanaan operasi SAR di laut relawan yang telah mengikuti pelatihan dapat dilibatkan. 

Hal ini disampaikan mengingat bahwa daerah Batang dua memiliki jangkauan jarak yang cukup jauh dari pusat kota Ternate. Relawan yang telah mengikuti pelatihan dapat melaksanakan operasi SAR sebagai upaya tindak awal kejadian. Baginya pelatihan SAR relawan Tifure ini berfokus kepada potensi SAR, sehingga peserta akan di bina untuk melakukan operasi SAR. Dengan demikian peserta di diminta untuk memahami lebih jauh penyelenggaraan operasi SAR terdiri dari yang pertama: evakuasi (proses memindahkan) korban ke tempat aman; kedua menyelamatkan sampai penanganan berikutnya; sehingga peserta diminta mengetahui secara umum tentang penyelamatan awal dilapangan misalnya cara memompa saat henti jatung, memperhatikan korban yang luka dan teknik aman memberikan nafas bantuan terhadap korban. ketiga peserta di berikan simulasi teknik dasar menyelamatkan korban di laut. 

Pemateri kedua para relawan diminta untuk melakukan simulasi kerja lapangan, diawali dengan pemanasan dan teknik penyelamatan dan cara melepaskan diri dari korban saat melaksanakan operasi penyelamatan di laut. Setelah itu para relawan pun diminta  dibagi menjadi beberapa regu antara lain sebagai korban, penyelamat (rescue), petugas medis dan wartawan, mereka dipandu untuk mempraktikan cara penyelamatan korban kecelakaan di laut. Dapat dilihat pembagian ini berdasarkan penjelasan kedua pemateri dari basarnas yang pertama, memperkenalkan realitas menjadi relawan SAR; kedua supaya tim relawan lebih fokus pada tupoksi masing-masing. Ketiga tim pelatihan relawan mengetahui protokoler menjadi tim relawan SAR. 

Kegiatan ini ditutup dengan apresiasi yang diberikan oleh kedua pemateri karena tim relawan jemaat GPM Tifure cepat tanggap dalam menyelesaikan tugas sebagai potensi SAR. “saya sangat memberikan apresiasi bagi tim relawan GPM di Jemaat Tifure, walaupun dengan waktu yang sangat singkat akan tetapi mereka dapat dengan cepat memahami materi yang kami sampaikan, sehingga bila di minta untuk memberikan materi kembali, saya akan dengan senang datang untuk memberikan teknik lanjutan sebagai tim relawan SAR.” ungkapnya. 


----

Penulis : Calon Pendeta Rivaldo Salakory,M.Si 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin