Pegang Tangan Lebaran Tokoh Lintas Agama Maluku



Pegang Tangan Lebaran Tokoh Lintas Agama Maluku

Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku (MPH Sinode GPM) bersama Uskup Amboina dan jajarannya serta Ketua Parisada Hindu Maluku melakukan kunjungan silahturahmi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Dalam tradisi Maluku, kunjungan ini biasanya disebut Pegang Tangan Lebaran. Kunjungan pertama dilakukan di rumah Gubernur Maluku, Drs Murad Ismail dilanjutkan di kediaman Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Maluku, Dr Yamin, S.Ag, M.Pd. Selanjutnya kunjungan di kediaman Danlantamal IX Maluku, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina di kompleks Lantamal Halong Ambon. Pada perjumpaan tersebut Danlantamal berbagi cerita tentang keluarga istrinya yang berasal dari Klaten Jawa Tengah, dimana keluarga yang beragama Katolik. “Istri saya asal Klaten, ada saudaranya yang beragama Katolik, dan mereka hidup rukun dan damai” ungkap putra Pelau ini sambil tersenyum. Ia mengapresiasi kokohnya relasi Islam-Kristen di Maluku yang terbangun dalam bingkai budaya Salam-Sarane yang saling menopang. “Kita harus terus bina hidup orang basudara lintas agama di Maluku” tegasnya. 

Selanjutnya kunjungan dilanjutkan di rumah kediaman Pangdam XVI Pattimura, Mayjend TNI Syafrial bersama keluarga. Dalam kunjungan tersebut Pangdam menyebutkan bahwa Kapolda Maluku dan Kajati Maluku seusai shalat Id langsung ke Jakarta karena ada urusan keluarga. Selepas dari kediaman Pangdam, silaturahmi dilakukan di rumah Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta di bilangan Karang Panjang Ambon. Akhirnya kunjungan di kediaman Sekretaris Daerah Maluku, Ir Sadali Ie, M.Si. Uniknya di rumah terakhir ini, tuan rumah yakni Pak Sekda turut menari Tore dan Amar Dawan bersama dengan ibu-ibu asal Tanimbar yang ada di Ambon. Selain itu grup Jukulele anak-anak dari Jemaat GPM Bethabara turut menyumbang lagu. Suasana begitu cair dan ceria.  Terlihat hadir pula Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar KT, Piet Rangkoratat dan mantan penjabat KKT, Daniel Indey. 

Tradisi saling mengunjungi atau pegang tangan antar tokoh lintas agama ini perlu terus dijaga dan dirawat sebagai modal sosial dan spiritual hidup bersama dalam perbedaan. Ketika para elite menunjukan teladan saling mengunjungi dan berbagi energi positif, maka masyarakat pada umumnya dapat menemukan contoh dan teladan yang positif. Di era digital yang cenderung individual saat ini  maka perjumpaan langsung penting dilakukan. Keadaan ini tentu berbeda dengan kondisi Covid  19 beberapa waktu lalu. Kesempatan Pegang Tangan Lebaran merupakan menjadi momentum untuk memperarat tali silahturahmi dan persaudaraan sejati guna bersama membangun masa depan yang damai dan sejahtera. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Mohon maaf lahir dan batin. 

Penulis : Pendeta Rudy Rahabeat - Wakil Sekretaris Umum