Hari ini (30/4) Ketua Sinode bersama dua orang pegawai kantor Sinode, Ais Frans dan Ricko Wattimury, menuju Uraur, Kairatu untuk menghadiri pembersihan lahan Parpem GPM di Uraur. Asset gereja ini perlu ditata kembali agar dapat difungsikan sebagaimana tujuannya sebagai pusat pembinaan pertanian dan peternakan GPM.
Beberapa rencana telah diupayakan sejak tahun 2018 dan 2019, namun masih terkendala sehingga belum sempat direalisasi sampai saat ini.
Langkah yang telah ditempuh MPH sejak 2020 yang lalu adalah dengan penugasan pegawai organik GPM guna membantu proses penataan kembali dan hal itu yang kini sedang dikerjakan.
Atas bantuan Dinas PUPR Kabupaten SBB, hari ini (30/4) dilakukan pembersihan lahan dalam rangka penataan ulang landscape kawasan tersebut sesuai perencanaan guna dijadikan sebagai pusat pemberdayaan ekonomi Jemaat GPM secara terpadu.
Pdt. William J. Hehakaya, sebagai pengelolanya melakukan kordinasi dengan Bupati SBB dan Dinas PUPR serta beberapa dinas terkait dalam rangka pembersihan dan penataan ulang lahan tersebut.
Kepala Dinas PUPR SBB, Tom Wattimena menyatakan pihaknya bersedia melakukan pengerjaan itu sebagai wujud kerjasama dan dukungan pemerintah kepada GPM sebab dampaknya pun akan dirasakan oleh masyarakat. Hal serupa disampaikan Bupati SBB, M. Yasin Payapo, saat disambangi di kediamannya berjanji akan membantu karena pihaknya sedang mendorong upaya pemberdayaan termasuk perikanan darat untuk daerah pegunungan.
Kita berharap agar Parpem GPM dapat berperan untuk mengembangkannya sekaligus menjadi pusat pembinaan dan pemberdayaan ekonomi. (*)