Menteri BKPM RI Letakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Sitanala Learning Center
Menteri
Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil
Lahadalia melakukan peletakan Batu Pertama atau Ground Breaking Gedung
Sitanala Learning Center (SLC) GPM yang berlokasi di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7).
Turut
hadir Menteri PUPR - Basuki Hadimulyono yang diwakili Kepala Balai Perumahan
Provinsi Maluku-Pither Pakabu, Anggota DPR RI Komisi V-Welem Wandek, Deputi I
Kantor Staf Kepresidenan-Febry C. Tetelepta, Sekda
Provinsi Maluku-Sadali le, Kepala Balai
Jalan dan Jembatan Provinsi Maluku-Ir Bambang Widi, Kapolda Maluku-Drs. Lotharia Latif
dan Forkompimda, Penjabat Walikota Ambon-Bodewin Wattimena, Penjabat Bupati
Maluku Tengah-DR.Muhamat
Marasabessy, Business Development Manager PT
Acer Indonesia -Roy Stevanus J, MPH Sinode GPM, dan Pimpinan Klasis se-GPM.
Acara
ini diawali dengan kebaktian yang dilayani oleh Pendeta Ny. Moreen. M. S.
Ferdinandus/L, M.Th. Di dalamnya juga telah berlangsung akta peletakan batu
penjuru oleh Ketua Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella.
Ketua
Panitia Pembangunan SLC GPM, Agus Ririmasse melaporkan bahwa Pembangunan SLC
GPM didasarkan pada 2 hal penting, diantaranya; GPM memberikan perhatian dan
kepedulian terhadap pendidikan, terlebih lagi pembinaan umat harus
dikembangkan. Kemudian, pengembangan pendidikan termasuk karakter membutuhkan
sarana prasarana yang representatif.
“Kami
harus bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh sukacita untuk mewujudkan SLC
ini,” imbuhnya.
GPM
menyadari pentingnya memajukan pendidikan dan fasilitas pendidikan menjadi
kunci utama untuk menciptakan generasi muda yang pintar dan berkarakter.
SLC
GPM dibangun dengan luas tanah 3268 m2 yang nanti akan ada 4
bangunan di dalamnya, diantaranya; gedung kantor plaza dan aula, laboratorium,
perpustakaan dan asrama siswa YPPK.
Pembangunan
SLC ini akan berlangsung dalam 3 tahap; pembersihan lokasi, peletakan batu
pertama, dan proses pekerjaan pembangunan yang dalam perencanaan akan
dirampungkan dalam waktu 3 tahun.
Hadir
sekaligus memberikan ucapan selamat datang di Kota Ambon, Bodewin Wattimena
mengatakan Pembangunan SLC GPM adalah impian dari seluruh warga masyarakat dan
umat GPM untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Tentunya ini akan
mendorong partisipasi sekolah di Maluku dan kota Ambon.
“Pendidikan
yang layak akan menjadi investasi bagi setiap anak di negeri ini,” imbuhnya.
Wattimena
juga menyampaikan terima kasih dan menyambut dengan hangat kedatangan menteri
BKPM RI di Kota Ambon.
“Pak Bahlil serta Pak Basuki adalah
dua orang berhati tulus yang Tuhan utus untuk seluruh masyarakat termasuk kami
warga GPM dan masyarakat Maluku, Maluku Utara pada khususnya,” ungkap Pendeta
Maspaitella dalam arahannya.
Dalam
arahannya, Pendeta Maspaitella mengatakan bahwa Pembangunan
sarana fisik SLC GPM adalah cara membenahi pendidikan yang diselenggarakan
Gereja melalui YPPK Dr. J.B. Sitanala.
“Kami punya 450 sekolah, dan separuh
darinya ada di wilayah tidak tergantikan dan itu telah ada sejak zaman
Belanda,” Imbuhnya.
Menariknya, kompleks pembangunan ini
adalah kompleks yang bersejarah bagi GPM karena ini adalah kompleks perumahan
Pendeta yang notabene dosen Fakultas Teologi.
“Mereka dengan rela hati kembali menempati
rumah-rumah pribadinya, dan memungkinkan kami membangun semua sarana SLC ini.
Ini juga gambaran teladan yang luar biasa,” ungkapnya.
Sebagai bentuk rasa terima kasih atas
atensi yang telah diberikan demi kemajuan pendidikan di Maluku, khususnya pada
Yayasan dr. J. B. Sitanala, maka ada gedung BB di SLC, yaitu Brain
(laboratorium) and Behavior (asrama). Laboratorium Bahlil yang di dalamnya
ada laboratorium Science, IT, Bahasa dan Musik.
“Saya atas nama seluruh GPM, terutama
siswa-siswa YPPK Dr. J.B. Sitanala hanya mau menyampaikan terima kasih kepada
Bapak Bahlil dan Bapak Basuki serta semua jajaran untuk ketulusan memberi
kepada kami. Kami tetap mendoakan bapak bersama istri, anak-anak dan orang tua.
Tuhan memberkati,” ungkapnya.
Sekda
Provinsi Maluku-Sadali le, dalam sambutannya
mengatakan 3 hal penting; pertama, Pendidikan merupakan pilar yang strategis
karena berdampak pada kesejahteraan masyarakat, kedua, Pemprov mendorong
lembaga keagamaan di Maluku untuk bersama pemerintah mencerdaskan bangsa, untuk
itu, SLC ini merupakan bagian dari komitmen dalam dunia pendidikan. Sebagai
lembaga keagamaan, GPM telah menjadi bagian penting dalam pendidikan di Maluku.
Ia berpesan bahwa, pembangunan SLC ini dapat berlangsung dengan
lancar jika ada kerjasama dan kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah
maupun GPM.
Sebagai penutup, Menteri BKPM RI, Bahlil Lahadalia, turut mendorong
investasi di semua wilayah. Baginya, tidak akan mungkin semua dapat dibangun kalau
cuman mau mengharapkan APBD.
“Kalau
investasi tidak dibangun siapa yang mau bangun dunia ini,” imbuhnya.
Ia
berpesan agar semua tokoh agama agar dapat memberikan ruang bagi investasi. Dan
ia mendoakan agar terus ada pembangunan infrastruktur di Maluku khususnya Kota
Ambon.
Fakta
menariknya, Lahadalia merupakan alumni dari Sekolah Kristen di Fakfak. Untuk
itu, sumbangsinya bagi pembangunan SLC, adalah murni pemberiannya bagi
pembangunan pendidikan yang lebih bermutu di Maluku.
“Waktu
bapak Ketua Sinode datang untuk menyampaikan pembangunan ini, saya katakan ini
bukan Bahlil sebagi menteri tapi Bahlil sebagai alumni SMP YPPK. Maka baik
diminta maupun tidak saya berikan yang terbaik dan ini merupakan bagian dari
perpuluhan,” ungkap Bahlil.
Peletakan
Batu Pertama, dilakukan oleh Menteri BKPM RI, Bahlil Lahadalia, Kepala Balai
Perumahan Provinsi Maluku-Pither Pakabu, Sekda Provinsi Maluku-Sadali le, Penjabat Walikota Ambon-Bodewin
Wattimena, Ketua Panitia Pembangunan SLC GPM, Agus Ririmasse, Business Development Manager PT Acer Indonesia - Roy Stevanus
J.