MENDUKUNG GKM, KLASIS GPM BACAN ADAKAN SOSIALISASI ECO FARMING
Berbagai cara dan upaya bisa dikerjakan untuk mendukung Gerakan Keluarga Menanam (GKM) yang telah menjadi visi dan komitmen Gereja Protestan Maluku. Kamis, 04 Januari 2024 Majelis Pekerja Klasis GPM Pulau-pulau Bacan mengawali tahun baru dengan mengadakan Rapat Evaluasi Anggaran dan Rekon Keuangan tingkat klasis dipaketkan dengan "Sosialisasi Eco Farming / pertanian organik" kepada para pelayan dan perwakilan petani dari jemaat-jemaat.
Dalam arahan pembukaan kegiatan, Pdt. A. E. Kofit (Ketua Klasis Bacan) mengatakan bahwa pertumbuhan keuangan gereja sangat berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi umat. Karena itu, Umat yang berdaya secara ekonomi perlu dipacu dengan etos kerja serta pelayanan gereja yang baik sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraannya. Karena itu, sosialisasi Ecofarming tentang penggunaan pupuk pertanian organik yang diadakan ini sangatlah penting karena sebagian besar warga jemaat bermata pencaharian sebagai petani dan berkebun.
Sosialisasi ini dilaksakan oleh Majelis Pekerja Klasis Bacan bekerjasama dengan Penyuluh pertanian Halsel dalam naungan PT. BEST (Bandung Eco Sinergi Teknologi), yakni salah satu perusahan yang bergerak menghasilkan produk-produk pertanian bernilai ekonomis untuk membantu masyarakat Indonesia yang sebagian besar merupakan petani atau bermata pencaharian bertani.
Eco farming, Pillow Slow Release, ecosida, herbisida dan beberapa pupuk organik lain merupakan produk pupuk yang ditawarkan sebagai solusi membantu para petani dalam memproduksi hasil pertanian baik bulanan maupun tahunan.
Oleh penyuluh pertanian Bapak Fuad, Pak Sardie yang hadir bersama beberapa rekan menjelaskan bahwa Penggunaan Pupuk-pupuk organik dianggap super aktif meningkatkan kualitas tanaman karena mengandung unsur hara lengkap sesuai kebutuhan tanaman juga dilengkapi dengan bakteri positif, super aktif yang memanfaatkan teknologi microba.
Diharapkan dengan memanfaatkan teknologi organik tepat guna ini para petani mampu menekan penggunaan pupuk kimia lainnya dan menjadikan pupuk organik sebagai alternatif bagi pengembangan produksi pertanian yang sehat efektif, efisien, ekonomis dan ramah lingkungan.
Akhir dari kegiatan sosialisasi para petani yang adalah peserta diajak untuk juga mengajak petani lainnya agar memanfaatkan teknologi pertanian organik tepat guna untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian dan untuk kesejahteraannya. Hal ini tentunya dibutuhkan komitmen dan pendampingan serta tindak lanjut yang baik oleh para petani dan tentunya para pelayan di jemaat.