Lulusan Perdana Program Doktor Agama dan Kebangsaan UKIM Dikukuhkan
Program Pasca Sarjana Universitas
Kristen Indonesia Maluku (UKIM), hari ini melaksanakan ujian perdana program Doktor
Agama dan Kebangsaan, dengan menghasilkan Doktor Pertama di Kampus UKIM, Dr.
Yusup Laisouw yang lulus dengan predikat sangat baik.
Ujian terbuka Perdana
Pasca Sarjana UKIM ini di hadiri oleh Pemerintah
Provinsi Maluku, Deputi
I KSP, Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara, MPH Sinode GPM serta Pengurus
Yaperti GPM.
Promotor, Prof. Dr. Aholiab
Watloly,S.PAK,M.Hum dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Yusup Laisouw dan keluarga atas pencapaian ini.
Baginya, kehadiran Dr. Yusup Laisouw membawa
kondisi baru di kampus UKIM.
“Ia adalah sosok orang berbudaya. Prototype orang basudara. Kami sebagai
teman dan guru/dosen bangga ada prototype
orang basudara, itu menjadi kekuatan bersama untuk merajut kebersamaan sebagai
orang basudara. Tapi juga kemampuan intelektual yang baik bagi masa depan,”imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa capaian
ini memberi kontribusi yang besar. Baik bagi UKIM juga IAIN.
Kemudian, Prof.
Zainal A Rahawarin, ia memberikan apresiasi kepada Dr. Yusup Laisouw yang adalah akademisi senior kampus IAIN
Ambon, yang pada hari ini juga sandang gelar Doktor pada program Pasca Sarjana
UKIM.
Baginya, apa yang dihasilkan ini
menjadi catatan sejarah bagi dunia akademik, khususnya bagi dua lembaga ini
sehingga kedepan diharapkan dapat bisa menjalin hubungan yang lebih baik bagi pengembangan
dan pembangunan di Provinsi Maluku ini.
Selanjutnya, hadir sekaligus
memberikan sambutan dan ucapan selamat, Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta E. T.
Maspaitella, mengatakan bahwa GPM menyambut
dengan hati penuh syukur Ujian Perdana Doktor Agama dan Kebangsaan UKIM, serta
mengucapkan selamat kepada Dr. Yusup Laisouw yang
merupakan Doktor Pertama UKIM.
“Terimakasih kepada Promotor dan Co-Promotor yang sudah membantu
GPM melalui UKIM melahirkan Doktor Pertama dari kampus milik GPM ini,”
ungkapnya.
Ujian perdana ini
menggambarkan bahwa program Doktor Agama dan Kebangsaan telah memiliki buah
pertama, dan diharapkan ada pemikiran-pemikiran kebangsaan yang kembali lahir
dari Maluku, khusus untuk membahas isu agama dan
teologi kontemporer.
Ia menjelaskan,
tujuan sejak awal dengan program Doktor ini adalah mengembalikan trend berpikir
kebangsaan ke Timur. Trend
berpikir Indonesia dari Timur adalah trend kebangsaan yang adil, setara,
merata, dan utuh (integralistik). Trend berpikir Indonesia dari timur adalah
juga wawasan beragama yang kontekstual di Indonesia. Bahwa identitas kultural
sebagai orang Indonesia menjadi dasar relasi antar-warga.