Kurangi Beban Sosial, Yarler Harus Dipulihkan



Kurangi Beban Sosial, Yarler Harus Dipulihkan

Dalam kunjungan Pastoral ke Yarler, Kota Tual, Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas T. Maspaitella meminta agar dilakukan langkah-langkah pemulihan segera agar tidak menambah beban sosial bagi masyarakat Kota Tual juga bagi kehidupan antar umat beragama.

Hal itu disampaikan setelah mendengar keluhan penduduk kampung Yarler yang terkena imbas langsung konflik sosial 31 Januari - 3 Februari 2023 yang lalu. Bahwa penegakan hukum terhadap para pelaku sudah dilakukan pihak kepolisian, itu adalah salah satu langkah yang baik untuk meredam potensi konflik dan menjawab isu dan provokasi miring yang sempat beredar di waktu itu, kata Maspaitella

Di hadapan para pengungsi, ia menjelaskan bahwa gereja akan hadir untuk semua orang yang susah akibat bencana kemanusiaan atau bencana apapun tanpa memandang perbedaan apapun. Namun gereja juga memiliki keterbatasan, misalnya dalam menjamin keamanan, sebab itu merupakan domain kepolisian atau aparat militer, meskipun keamanan itu terletak langsung pada masyarakat itu sendiri.


Mengenai 80-an rumah warga yang terbakar dan roboh/hancur, Maspaitella berjanji akan berkordinasi dengan pemerintah dengan harapan agar itu (rumah warga, red) dapat dikerjakan segera, sebab tidak baik masyarakat tinggal lama di pengungsian. Sebab itu akan menambah beban sosial misalnya pada aspek kesehatan, tingkat ekonomi rumah tangga dan pendidikan anak karena jauhnya jarak lokasi mengungsi dengan sekolah. 

Lebih lanjut, Maspaitella berjanji akan memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan kebutuhan konsumsi sesehari dengan harapan agar masing-masing keluarga bisa secara mandiri mengurus makan-minum keluarga. Sebab itu mungkin diperlukan kompor dan alat masak sebab semua itu turut musnah saat konflik tersebut.

MOMENT HARI BESAR AGAMA SEBAGAI MOMENT REKOLEKSI

Pada kesempatan yang sama, Ketua Sinode yang juga pernah menjadi Ketua Umum PB AMGPM itu menerangkan bahwa gereja berharap agar kondisi ini dihayati umat sambil tetap bersyukur atas karya penyelamatan Allah melalui penderitaan dan kematian Kristus yang sedang kita rayakan saat ini di masa Minggu Sengsara Yesus. Sebab, menurutnya, Paskah menjadi bukti bahwa karya penyelamatan itu membuat kita semua dimenangkan bersama Tuhan.

Ia juga berharap agar dalam menyongsong bulan suci Ramadhan nanti, kita semua melakukan semacam rekoleksi untuk membangun spiritualitas agama yang murni, agama yang cinta damai dan persaudaraan secara khusus dalam balutan budaya Kei, ain ni ain yang luhur itu.



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin