“KITA SETARA DAN BERSAUDARA”: Ibadah Pembukaan dan Ceremony Bakudapa Anak Remaja GPM Lintas Agama dan Inklusi 2024.




(26/06/24) Bertempat di Jemaat GPM Amahai-Soahuku, Klasis Masohi, Dusun Alosiha, kegiatan Bakudapa Anak Remaja GPM Lintas Agama dan Inklusi 2024 dilaksanakan dengan durasi kegiatan selama 6 hari, sejak tanggal 26 Juni 2024 – 01 Juli 2024. Ibadah pembukaan kegiatan ini dimulai pukul 17.00 WIT, dilanjutkan dengan ceremony dan berakhir pada pukul 22.00 WIT. Ibadah dan ceremony kegiatan ini dihadiri oleh MPH Sinode, MPK Masohi, Penjabat Bupati Maluku Tengah, para Ketua Klasis se-GPM, para tamu undangan lainnya, dan yang teristimewa peserta Badar yang berjumlah 685 orang anak, terdiri dari peserta dari 34 Klasis berjumlah 504 orang, Lintas Agama: Islam 25 orang, Katolik 23 orang, suku Emale 10 orang, Gereja Denominasi 15 orang, Disabilitas 35 orang, para pimpinan gereja dan unsur lainnya 73 orang.  

Ibadah Pembukaan dilayani oleh Pdt. Ny. Agnes Souisa-P, M.Si, “Tuhan melihat jauh ke dalam hati anak-anak, Tuhan melihat potensi mereka, Tuhan melihat kesucian hati mereka, sebab itu Yesus menjadikan anak sebagai inspirasi bahwa orang-orang seperti ini yang empunya Kerajaan Allah”, tegas Souisa dalam khotbahnya. Lebih lanjut, “anak dan remaja GPM malam ini dibawa untuk Tuhan Yesus, dan para pengasuh, orang tua, bahkan Pendeta adalah orang-orang yang membawa anak-anak pada Yesus untuk diberkati. Tidak sekadar mempersiapan, tetapi turut membawa anak-anak untuk lebih dekat dengan Yesus dalam momen ini”, jelas Souisa. Sebuah penegasan spiritual yang mendorong kesadaran semua anak untuk melihat diri mereka berharga di mata Tuhan, serta kesadaran pengasuh, orang tua dan para Pendeta sebagai orang-orang yang bertanggung jawab untuk membina dan menolong anak-anak bertumbuh dalam iman yang kokoh pada Allah.

Kegiatan milik anak-anak ini semakin penuh dengan rasa hormat pada mereka ketika mendengar sambutan MPH yang disampaikan oleh Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas T. Maspaitella. Beliau menegaskan bahwa acara ini milik anak-anak sehingga harus ada rasa penghargaan dan penghormatan pada mereka. “Kalian semua hebat, sebab kalian berani mendaki gunung, berani mengarungi ombak dan lautan, berani menantang gelombang dan angin, dan Tuhan tibakan semua di bumi Pamahanunusa”, kata Maspaitella dalam sapaannya pada anak-anak. Maspaitella menorehkan semangat bergereja tetapi juga berbangsa, terdengar dalam penegasannya “panggil kami Indonesia”, khusus untuk anak-anak GPM “Beta GPM”, dan untuk semua peserta “kami setara, kami bersaudara”. Ajakan sekaligus dorongan semangat bergereja ini ditorehkan dengan tujuan tidak lagi memandang dari mana asalnya, tetapi melihat pada keberagaman yang dapat saling memperkaya dan menghormati satu dengan yang lain. Anak-anak diajak untuk dapat bercerita dan berbagi tentang kekayaan asal mereka. Sungguh, sebuah sambutan yang ramah anak.

Terdengar juga sambutan dari Penjabat Bupati Maluku Tengah dan Penjabat Gubernur Maluku (diwakili). Dalam sambutan mereka, tersirat banyak harapan untuk anak-anak dapat meningkatkan potensi diri, menggunakan kesempatan baik ini untuk terus belajar, dan tetap rendah hati. Kegiatan ini dibuka oleh MPH Sinode GPM, Ketua Klasis Masohi, Penjabat Bupati Maluku Tengah, dan Penjabat Gubernur Maluku (diwakili), Ketua Panitia pelaksana, Ketua DPRD Provinsi Maluku, yang ditandai dengan scanning digital.

Ibadah Pembukaan dan ceremony yang diisi dengan berbagai penampilan dari anak-anak memberi warna dan menyentil semua orang yang hadir bahwa ruang anak-anak haruslah terus diadakan. Berikan kesempatan untuk anak bertumbuh, berikan motivasi untuk mereka mengasah potensi, serta berikan kepercayaan agar mereka mampu menerobos tantangan dunia dengan tetap hidup takut akan Tuhan dan menghargai sesama.