Keutamaan Pemimpin yang Takut Tuhan




Yeremia 22: 1-9

Yeremia menegaskan dalam bacaan hari ini tentang tanggung jawab pemimpin Israel yang harus dilakukan dengan adil dan benar. Sebab jika seorang Raja Yehuda menyengsarakan rakyatnya, menindas orang asing, merampas hak rakyat, berlaku kasar untuk janda dan anak yatim bahkan membunuh orang yang tidak bersalah, maka kemurkaan Allah akan menimpa dirinya. Ia bersama para pegawainya akan dimusnahkan, istana-istana akan runtuh, keluarga raja akan mengalami kesengsaraan dan hidup dalam ketidaknyamanan bahkan akan ada pemusnah-pemusnah yang akan memusnahkan semua yang mereka miliki. Peringatan keras dari Yeremia ini dikarenakan raja Yehuda mulai menunjukkan sikapnya yang melupakan perjanjian mereka dengan Allah serta sujud menyembah kepada allah lain. Hal ini menunjukkan pula bahwa kepemimpinan yang berlangsung merupakan kepemimpinan yang hanya memikirkan diri sendiri dan kelompok. Kehidupan Raja Yehuda dan keluarganya adalah cermin kehidupan kita saat ini yang kadang mementingkan kepentingan pribadi, apalagi ketika menjadi seorang pemimpin. Lebih fatal lagi jika kita terlena dengan semua yang kita miliki sehingga melupakan Tuhan dan mendewakan atau menghambakan diri untuk hal-hal duniawi yang kita miliki. Jabatan, kedudukan, kekayaan, popularitas, kemewahan dan sebagainya jika disalahpahami dalam iman maka bisa menjadi "tuhan" bagi kita. Untuk itu, mari kita memprioritaskan Tuhan dalam hidup dan juang kita serta menjadi sumber Berkat bagi sesama.

Doa: Curahkan Roh Keadilan kepada setiap pemimpin kami, Tuhan. Amin.