Ketsin Sambut MSA Thorana Aru, Sang Juara U-13 Kuala Lumpur Cup Di Malaysia
Ketua Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella sambut kedatangan tim Sepak bola kelompok umur 13 Tahun, MSA Thorana Aru yang baru saja juarai Kuala Lumpur Cup di Malaysia. Pertemuan ini berlangsung di gedung Aula Kantor Sinode, Sabtu (25/03).
Sang kapten, Theo, mengatakan bahwa persiapan mereka hanya 3 bulan menjelang event yang berlangsung dari Bulan Desember.
MSA Thorana memperoleh hasil yang baik dalam ajang terbut. Terbukti mereka keluar sebagai juara group dengan memperoleh 3 kemenangan, 1 kekalahan dan 1 draw.
MSA Thorana, adalah club asal Dobo yang dibentuk oleh Pendeta Glen Siahaya, yang kemudian mempercayai Petra Pratama Ritiauw sebagai pelatih club.
Ritiauw menjelaskan bahwa proses latihan menuju Kuala Lumpur Cup ini tidaklah mudah. Salah satunya adalah lapangan bola yang seadanya, tidak sesuai dengan standar olahraga. Tapi itu justru tidak mengurangi semangat dan motivasi anak-anak untuk terus berlatih. Sehingga pada bulan Februari, MSA Thorana datang ke Ambon dan putuskan untuk masuk TC. Kurang lebih selama 14 hari di Ambon, MSA Thorana dilatih dan beberapa kali uji coba dengan club-club bola yang ada di Ambon.
Diketahui bahwa Ritiauw adalah pelatih sepak bola yang lebih cenderung ke area pelayanan. Dia sendiri juga tergabung dalam Asosiasi Pelayanan Sepak Bola Indonesia (APSI).
Selanjutnya, Ketua FOPSSI, Rinto Lewen,mengatakan bahwa hasil yang diperoleh ini hanya dari Tuhan. Bahwa dengan segala keterbatasan dan juga kerja bersama membina serta melatih anak-anak ini membuahkan prestasi yang baik di kanca Asia.
Melalui kesempatan ini, Lewen juga mengungkapkan keinginannya untuk dapat membuat satu Liga untuk anak-anak Kristen Se-Indonesia, tentunya di mulai dari Maluku.
Pendeta Maspaitella mengawali arahannya dengan memberikan apresiasi kepada anak-anak, karena sudah menjadi yang terbaik.
“Ade-ade jadi bukti bahwa pemenang itu lahir dari orang susah,” ungkapnya.
“Kami bangga sebagai gereja,” imbuhnya.
Kepada anak-anak, ia menitipkan pesan agar terus menjadi anak-anak yang tertib, teratur dalam mengikuti semua proses latihan serta kejar cita-cita dengan sebaik-baiknya.
“Thorana harus menjadi inspirasi bagi semua anak dan remaja di Aru”, tuturnya.
Terkait dengan keinginan Ketua FOPSSI, Pendeta Maspaitella merespon baik. Pendeta Maspaitella juga menjelaskan lebih lanjut bahwa, di bulan Juli ini akan dibuka Sekolah Model milik YPPK di Aru yang bekerjasama dengan British School Jakarta.
“Ada satu guru itu pencari bakat sepak bola dari Manchester City,” ungkapnya.
Jadi ini juga dapat mendorong talenta serta memotivasi anak-anak dalam meningkatkan skill mereka di sepak bola.