Kepala Bkkbn Provinsi Maluku Silaturahmi ke MPH Sinode GPM
Kamis, 13 Januari 2022, Pendeta E T Maspaitella – Ketua MPH Sinode menyambut hangat kedatangan Kepala Bkkbn Provinsi Maluku Sarles Brabar,SE MSi, bersama dengan Sarah Hitipeuw,S.Sos – Hubungan Antar Lembaga, Deny Haumahu,S.Sos – Humas, Marthin Manuputty,S.Sos – Koordinator Bidang Adpin di Gedung Media Center GPM.
Kedatangan Kepala Bkkbn Provinsi Maluku Sarles Brabar,SE.,M.Si bersama dengan rombongan bertujuan untuk silahturahmi dengan MPH Sinode. Pertemuan berlangsung di ruangan Media Center GPM. Pendeta Maspitellah didampingi oleh Pendeta S I Sapulette – Sekretaris Umum MPH Sinode GPM, Pendeta L Bakarbessy – Wakil Ketua I MPH Sinode GPM, Pendeta J Colling – Anggota MPH Sinode, Pendeta Nancy Gasperz – Anggota MPH.
Pendeta Maspaitella menyampaikan terima kasih kepada Kepala Bkkbn atas kunjungannya. Kemudian, Pendeta Maspaitella menjelaskan bahwa GPM ada di 34 klasis. Ada 765 jemaat dan ada beberapa desa yang jemaat-jemaatnya merupakan kampung KB.
“Jadi setidaknya kita bisa berpartisipasi. Katanya, bagi pemerintah kalau di Maluku jika melalui gereja mudah di realisasi. Jadi melalui MoU mungkin kita bisa jalin kerjasama,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Bkkbn Provinsi Maluku Sarles Brabar,SE.,M.Si menyampaikan bahwa Ia pernah berhadapan langsung dengan masyarakat yang merupakan anggota dari GPM. Menurutnya, Bkkbn harus bersama-sama dengan GPM untuk mempersiapkan masa depan lebih baik ke depan.
“Komunitas yang penting adalah generasi kita. ditahun 2022 ini Kami akan melaksanakan program stunting. Kami akan kolaborasikan dengan kegiatan-kegiatan dari klasis maupun sinode,” imbuhnya.
Sarles Barbar mengatakan bahwa Bkkbn tidak membatasi. Justru memberikan peluang untuk menjaga kesehatan ibu dan anak. Jangan sampai Indonesia khususnya Maluku sama seperti China yang kehilangan generasi, sehingga tenaga kerjanya digantikan oleh mesin.
“Ini bukan program saya tapi program Negara. Mari kita lihat realita dan kerja yang kita lakukan,” ungkapnya.
Rencana kedepan Bkkbn Maluku yaitu berkaitan dengan kondisi kesehatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sementara untuk MoU antara GPM dengan Bkkbn nanti akan diperbarui.
“Nanti ada Rapat Kerja Daerah, kita bisa lakukan MoU. Saya juga akan usahakan kehadiran dari Jakarta untuk saksikan secara langsung.
Dalam kesempatan ini, Sales Barbar menyampaikan salah satu program Bkkbn bagi calon pasangan suami-istri dalam bentuk pemberian edukasi. Jika dikaitkan dengan kerjasama nanti dengan gereja maka ketika ada calon pengantin yang lapor ke gereja maka di situlah akan dilaksanakan edukasi dari Bkkbn. Karena menikah itu harus mempersiapkan diri sebagai calon ibu dan calon kepala keluarga. Sehingga memiliki keturunan yang tidak stunting.
Menyambut baik hal ini, Pendeta Maspaitella berharap agar ada kelanjutan perjanjian kerjasama antar GPM dan Bkkbn sehingga gereja bisa berpartisipasi juga dalam program nasional.
“Kita juga harus berpartisipasi dan mendukung program nasional terutama berhubungan dengan kualitas kependudukan,” tuturnya.
Diskusi Bersama MPH Sinode dengan Bkkbn
Pendeta Maspaitella juga mengatakan bahwa Sinode GPM sejak tahun 2016 dalam Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Sinode GPM melakukan pelayanan kesehatan. Karena itu pengobatan gratis jadi kebutuhan. Melalui kegiatan ini, akhirnya Dinas Kesehatan tau ada potensi besar penyakit penyebab kematian bagi di desa-desa itu sebabnya hingga saat ini GPM terus melakukan proses yang sama. Di tahun kemarin, pada saat pelaksanaan Sidang MPL di Elat – Kei Besar berfokus pada vaksinasi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan Ina Ama GPM, bekerjasama dengan Pemda Maluku Tenggara. Ia juga menyampaikan problem gereja terkait dengan kematian ibu dan anak selain kawin di usia yang masih dibawah umur juga. Kemudian isu gizi buruk karena banyak faktor.
Sementara untuk Perkawinan, GPM sejak tahun 2009 sudah punya satu pedoman pergembalaan pra nikah. Di semua jemaat ada tim pergembalaan yang multidisipliner. Jadi ada sesi-sesi percakapan. Ada yang 8x ada juga yang 3 bulan. Tujuannya supaya calon pasangan suami-istri merancang secara baik.
Terkait dengan edukasi pra nikah Bkkbn, berkaitan dengan keinginan untuk membangun hubungan kerjasama Pendeta Maspaitella menawarkan untuk mungkin pegawai Bkkbn yang merupakan warga GPM jemaatnya menjadi salah satu anggota tim pergembalaan. Supaya program Bkkbn berjalan sesuai dengan milik gereja.
Kepala BKKBN Provinsi Maluku Sarles Brabar,SE MSi sambut baik apa yang disampaikan oleh Pendeta Maspaitella. Ia Juga meyampaikan program Bkkbn yaitu Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di Desa-desa. Kerjasama juga dapat dibangun bersama dengan GPM melalui jemaat-jemaat yang juga merupakan bagian dari masyarakat dari Desa terkait.
Kemudian, Sarah Hitipeuw,S.Sos – Hubungan Antar Lembaga, menambahkan Bkkbn sudah membentuk pusat konseling remaja. Yang nantinya juga melibatkan remaja dan pemuda gereja. Nantinya dilatih untuk jadi konselor terkait perkawinan muda, HIV/AIDS, dan pendewasaan usia perkawinan, serta narkoba.