Jadilah Murid Yesus Yang Hidup Saling Mengasihi
Yohanes
13 : 34 - 35
Hal yang sepertinya agak sulit
untuk dilakukan oleh seseorang adalah melepaskan yang lama lalu menerima yang baru. Meskipun seorang yang lahir dan dibesarkan dalam suatu
masyarakat adat pergi merantau ke kota yang sangat jauh dari kampung
halamannya, ternyata orang tersebut masih belum bisa melepaskan kebiasaan hidup
sewaktu di kampung halamannya. Misalnya, orang Maluku yang di pulau Jawa atau
Belanda belum bisa melepaskan gaya bicara atau makan sagu/papeda. Hal yang sama
sepertinya juga terjadi pada komunitas Yahudi yang belum bisa melepaskan
kebiasaan lama yang menghakimi orang berdalilkan ajaran Taurat. Ketika kedapatan ada perempuan berzinah dan dibawa ke
hadapan Yesus, ahli taurat dan orang Farisi hendak menghukum lempar batu kepada
perempuan tersebut sesuai hukum Taurat. Tetapi
Yesus mengatakan, jika ada di antara
orang banyak ini yang tidak berbuat dosa, dialah yang pertama harus melempar
perempuan tersebut. Ternyata, tidak ada yang melakukannya. Perintah baru yang disampaikan oleh Yesus ini menegaskan bahwa yang terpenting dilakukan adalah
saling mengasihi. Saling mengasihi jauh lebih penting dan lebih utama dari
saling menjatuhkan, saling membunuh, dan saling membinasakan. Intinya, sebagai
manusia yang diciptakan oleh Tuhan, ajaran yang harus dipegang dan dilakukan
oleh kita adalah saling mengasihi antara satu dengan lainnya. Karena itu, jadilah murid
Yesus yang hidup saling mengasihi.
Doa: Ya Tuhan,
ajarlah kami untuk hidup
mengasihi yang lain....amin.