Hitipeuw : Pentingnya Perubahan Cara Pandang
Persidangan Klasis merupakan salah lembaga pengambilan keputusan-keputusan gereja di Gereja Protestan Maluku (GPM), selain untuk turut mengawasi pelaksanaan Ajaran Gereja dan Peraturan Kegerejan di GPM. Hari ini (19/3) digelar sidang Klasis di beberapa Klasis GPM, yaitu Letti Moa Lakor, Buru Utara, Seram Timur, Damer, Masohi, Seram Utara dan Sula Taliabu.
Di Klasis GPM Sula Taliabu sendiri, ini merupakan Sidang ke-44 yang dilaksanakan di Jemaat GPM Gela London, bersamaan dengan penahbisan Pastori Jemaat yang telah dibangun sejak tahun 2014. Ketua Panitia Pelaksana Sidang, P. Lesimanuaya, pada kesempatan menyampaikan laporan, menyatakan bahwa semua masyarakat di desa Gela dan London menyambut dengan antusias meskipun jumlah kepala keluarga jemaat terbilang kecil/sedikit (25kk). Panitia berusaha mensukseskan pelaksanaannya dengan dukungan dana sebesar Rp. 66.658.000, yang adalah sumbangan warga jemaat dan pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu.
Sebagai Klasis yang berada di dua Kabupaten, yakni Kabupaten Pulau Sula dan Pulau Taliabu, Pdt. K.M. Hitipeuw, Ketua Klasis GPM Sula Taliabu menekankan pentingnya mengubah mindset masyarakat untuk berjuang meraih kemajuan. Jiwa dan raga kita harus didorong untuk bersama dan saling menolong untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Di sisi lain, aktivitas pembangunan daerah turut memasa kita masuk ke ruang publik termasuk pada tahun politik praktis saat ini, karena gereja bertanggungjawab membangun demokrasi yang memiliki harkat dan bermartabat untuk menentukan keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Gereja dipanggil membangun demokrasi yang bertujuan mensejahterakan masyarakat. Itulah sebabnya program pendidikan politik di gereja adalah wujud tugas gereja mempersembahkan kader politik potensial yang berguna bagi bangsa dan negara. Untuk hal ini perlu dilakukan pendampingan Pastoral politik sebagai hal mutlak dan substansial dari gereja untuk berkontribusi secara strategis bukan pragmatis.
Menurut Hitipeuw, sebagai gereja kita tidak mungkin bekerja sendiri melainkan harus kerjasama denga jejaring advokasi dan masyarakat sipil nasional, regional dan lokal agar gereja bisa melakukan upaya advokasi diberbagai bidang seperti ekonomi untuk meningkatkan jejaring pemberdayaan menghadapi ancaman krisis pangan nasional dan sosial politik.
Lebih lanjut, Hitipeuw menegaskan bahwa semua hal itu akan dituangkan dalam program-program Sidang ke-44 Klasis Sula Taliabu ini. Karenanya diharapkan semua peserta bergumul secara sungguh-sungguh dengan meletakkan kepentingan umat pada tempat yang tertinggi.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Pulau Taliabu yang diwakili Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, Maharuf, SE, mengharapkan agar melalui persidangan ini, GPM bisa berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Desa-desa melalui program yang bisa diselaraskan. Selain itu agar warga GPM bisa menjadi agen damai karena itu sangat membantu usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebaktian ini turut dimeriahkan oleh Ukulele SMTPI Jemaat GPM Bobong Mayo, dibawa asuhan Vicaris Linda Tuanubun, dan pelatihnya Pdt. Hein Ur, Ketua Majelis Jemaat GPM Bobong Mayo.
KETUA SINODE TAHBIS PASTORI
Dalam kebaktian pembukaan Sidang ke-44 Klasis Sula Taliabu itu pun ditahbiskan gedung pastori Jemaat GPM Gela London, yang dibangun sejak tahun 2014 yang lalu. Pastori minimalis berukuran 7x4,5 m ini menelan biaya Rp. 155.769.000,- yang diperoleh dari sumbangan warga jemaat dan para donatur serta Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu.
Pdt. Juli Lesbassa, yang melayani kini sebagai Ketua Majelis Jemaat, mengaku bahwa ia melanjutkan pekerjaan yang sudah ditinggalkan rekan Pendeta sebelumnya yakni Pdt. Stenly Sahusilawane dan Pdt. Lia Papilaja, sesuai amanat moto GPM, bahwa ia hanya melanjutkan seperti menyiram benih yang sudah ditanam dan kurang lebih 9 bulan, Tuhan menumbuhkan jua melalui penahbisan pastori pada hari ini (19/3).
Pastori ini ditahbiskan langsung oleh Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas T. Maspaitella. Pada kesempatan tersebut, dirinya berterimakasih kepada semua Jemaat Gela London yang sudah bahu membahu membangun dan menyelesaikan pastori sehingga pendeta bisa tinggal dalam sebuah rumah yang permanen, sebab selama ini para pendeta yang melayani di Gela London tinggal di rumah warga jemaat.
Ditulis Oleh : Ketua Sinode - Pdt Elifas Tomix Maspaitella