Gereja yang Menyehatkan: Pengobatan Gratis bagi Jemaat GPM Waipoti oleh Tim Babasha Bersama Tenaga Medis RS GPM
(20/04/2024)
Kesehatan menjadi salah satu kebutuhan utama yang terus digaungkan oleh GPM
sehingga gereja terus berupaya untuk mewujudkannya. Tim Babasha (bagi-bagi
sehat) sebagai perpanjangan tangan dari Sinode GPM bekerja sama dengan RS GPM
untuk mewujudkan kehidupan yang sehat bagi umat melalui pengobatan gratis di
Jemaat GPM Waipoti, Klasis Buru Utara. Pengobatan gratis ini juga dilakukan
dalam rangka perayaan Paskah Sinode 2024. Tim Babasha dan tenaga medis RS GPM
juga bersama dengan KMJ Jemaat GPM Waipoti, Pdt. Ny. Nova. Telusa harus menempuh
perjalanan dengan durasi 2 jam dari kota Namlea.
Kegiatan ini
diperuntukan untuk umum dan terlihat didominasi oleh anak-anak, orang tua dan
lansia. Rasa sukacita semakin terpancar melihat antusiasme umat menyambut
kegiatan ini, tidak hanya umat di jemaat tersebut, cukup banyak juga warga dari
desa-desa tetangga yang berkesempatan untuk mendapatkan pengobatan, bahkan ada
pasien yang rela menempuh perjalanan 7 Km untuk dapat melakukan pengobatan.
Obat-obatan yang disiapkan cukup banyak sehingga mampu memenuhi kebutuhan
kesehatan umat. Kegiatan yang dimulai pada pukul 11.00 WIT dan berakhir pada
pukul 18.30 WIT diisi dengan pemeriksaan berat badan, tekanan darah, asam urat,
kolesterol, guda darah, konsultasi dan pemeriksaan dengan 2 orang dokter umum,
serta beberapa tindakan operasi kecil. Hingga selesainya kegiatan ini, kurang
lebih tercatat 200 orang yang melakukan pengobatan.
Pengobatan gratis
yang dikoordinir oleh Tim Babasha dan tenaga medis RS GPM merupakan salah satu
bentuk pelayanan yang menjangkau medan pelayanan laut pulau. Gereja terbuka
dengan realitas umat dan berupaya dengan maksimal untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Lebih lanjut, gereja hadir dalam bentuk kegiatan ini sebagai upaya
menjawab harapan umat untuk hidup layak dan sehat. Kegiatan ini merupakan salah
satu cara untuk memaksimalkan pelayanan dengan tidak hanya terbatas pada
mimbar-mimbar gedung gereja. Akan tetapi, lebih dari pada itu, dapat terwujud
dalam mimbar kehidupan setiap umat, yang kemudian disaksikan untuk kemuliaan
Tuhan.
Melalui
pengobatan gratis ini, tangan Tuhan dirasakan dan disyukuri.
Penulis: Jean
Sierjames