Gereja Baru Maraina Dan Elemata Ditahbiskan
Memerlukan waktu 21 tahun untuk Jemaat GPM Maraina dan 15 tahun untuk Jemaat GPM Elemata menyelesaikan pembangunan gedung gerejanya masing-masing. Kedua gedung gereja tersebut ditahbiskan langsung oleh Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella
Jemaat GPM Maraina memulai proses pembangunan sejak tahun 2002. Jemaat ini berada tepat di bawah kaki gunung Murkele dan untuk mencapainya memerlukan 2 hari berjalan kaki di dalam hutan yang lebat.
Untuk mencapainya kita harus melewati jalur jemaat-jemaat GPM masing-masing Jemaat GPM Seatele, Kaloa, Elemata, Hatuolo, Manusela dan kemudian Maraina. Maspaitella mengatakan: "saya pribadi membayangkan betapa sulitnya semua masyarakat di kawasan pegunungan ini, setidaknya dari Elemata sampai Maraina. Mereka berjibaku dalam jalan berlumpur untuk segala kebutuhan ekonomi, pendidikan dan kesehatan termasuk ratusan tahun hidup tanpa listrik."
Jadi bukan soal bagaimana mereka memikul material bangunan seperti semen atau besi, keramik/tegel, tetapi pemenuhan kebutuhan hidup sesehari terutama kebutuhan dasarnya, lanjut Maspaitella.
GEREJA BETH EDEN MARAINA
Gedung gereja Beth Eden Jemaat GPM Maraina dibangun pada tahun 2002. Menariknya ialah pembangunan gedung gereja ini dari tahap ke tahapnya dikoordinir oleh Majelis Jemaat, karena pada beberapa masa tidak ada Pendeta yang melayani di sana. Bahkan di masa beberapa Vicaris, proses pembangunan tetap dilaksanakan, termasuk saat Pdt. Hany Tamaela menjadi vicaris sampai ia ditempatkan di Maraina sebagai Ketua Majelis Jemaat (2003).
Waktu efektif kerja pada tahap terakhir berlangsung pada 2016, ketika Pdt. Aristoteles Jahawadan melayani sebagai Ketua Majelis, hingga Pdt. Zeth Wattimury yang melanjutkan hingga penahbisan pada Minggu, 30 April 2023.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pembangunan dan Penahbisan, Gayus Ropena, menerangkan bahwa hambatan besar dalam proses puluhan tahun itu ialah distribusi bahan bangunan terutama semen, besi serta keramik/tegel, karena harus dipikul dari Jemaat Kaloa atau Unit O di Seram Utara, serta dari Lafa di Seram Selatan. Namun semuanya bisa dikerjakan dan diselesaikan.
Sebelum memiliki gedung gereja baru (Minggu 20 April 2023), Jemaat Maraina membangun sebuah gedung gereja sederhana berdinding dan lantai bambu dan beratap daun rumbia. Bangunan tersebut sempat roboh beberapa kali karena usianya yang semakin tua. Sebab itu dengan ditahbiskan gedung gereja yang baru, semua aktivitas pelayanan dan pengembangan kualitas hidup umat bisa dipacu.
Dalam kesempatan penahbisan itu, Maspaitella mengingatkan Majelis Jemaat GPM Maraina bahwa ke depan kita harus fokus pada kualitas hidup umat pada aspek ekonomi dan sumber daya manusia melalui pendidikan. Gereja harus berusaha membuka akses untuk dua hal ini termasuk kesehatan sebagai aspek penting dalam kebutuhan dasar masyarakat.
GEREJA ELIM ELEMATA
Gedung Gereja Elim Jemaat GPM Elemata adalah salah satu gedung gereja yang unik karena terbuat dari papan. Menurut Pdt. Lisa Kuhumarua, Ketua Majelis Jemaat GPM Elemata, potensi kayu berkelas sangat banyak dan bervariasi jenisnya. Karena itu warga jemaat dan masyarakat memilih membangun gedung gereja dengan potensi bangunan yang sudah tersedia itu.
Diperlukan waktu 15 tahun untuk menyelesaikan pembangunannya. Hal itu dijelaskan J. Samraman selaku Ketua Panitia, dan dikerjakan murni melalui swadaya warga jemaat dengan menelan anggaran kurang lebih tiga ratus juta rupiah, termasuk yang diperoleh dari sumbangan para donatur.
Sudah lama jemaat membutuhkan gedung gereja yang representatif, karena itu Majelis Jemaat bersama Panitia, Pemerintah Desa Elemata, dan semua warga jemaat/masyarakat berupaya sungguh-sungguh untuk menyelesaikannya.
Dengan ditahbiskan gedung gereja ini (Rabu, 3 Mei 2023) maka sudah saatnya potensi jemaat ini persekutuan jemaat telah terbangun, dan itu bisa menjadi modal besar untuk menggerakkan pembangunan lainnya bagi kesejahteraan bersama. Demikian disampaikan Kepala Desa Elemata, Roy Makualaina.