Gelombang 1 Vikaris GPM Tahun 2022
Senin,
(7/11) Pihak panitia Vikaris GPM tahun 2022 melaksanakan wawancara kepada 168
Vikaris GPM Gelombang 1 yang nantinya akan segera turun ke jemaat-jemaat dalam
waktu terdekat. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Orang tua bagi Vikaris yang belum menikah, sementara suami/istri bagi yang sudah menikah. Rangkaian kegiatan diawali dengan kebaktian bersama yang
dipimpin oleh Pendeta N. Gasperz/S, yang bertempat di Gedung Gereja Maranatha.
Dalam
khotbahnya, Pendeta Gaspersz berpesan, jemaat menanti dengan penuh sukacita
karena itu para pelayannya harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, sebab kita
bukan melakukan sesuatu yang pilihan kita saja, tetapi kita menjalankan sebuah
perintah. Orang yang menjalankan perintah, tidak ada kata lain selain pergi,
berjalan, tidak balik belakang. Dalam pengalaman pribadi, pengalaman pelayanan
hidup dengan jemaat itu sungguh sukacita yang luar biasa. Rumah terbaik di
kampung itu tempat dimana saudara tinggal karena jemaat memberi apa yang
terbaik dalam hidupnya.
Setelah
kebaktian dilanjutkan dengan arahan Ketua Sinode GPM, Pendeta E. T.
Maspaitella. Mengawali arahannya, Pendeta Maspaitella tegaskan bagi para Calon
Pendeta, bahwa ini merupakan bagian dari tugas pergembalaan
gereja mempersiapkan Pelayan untuk melayani di jemaat-jemaat. Juga Ia
menambahkan bahwa, dari 268 total jumlah Vikaris GPM 2022, penentuan gelombang
1 dan gelombang 2 Vikaris tidak ditentukan berdasarkan kriteria apapun oleh MPH
Sinode.
“Tapi
kami yakin bahwa Tuhan turut bekerja dalam proses membentuk saudara-saudara.
Jadi Jangan karena turun gelombang 1 lalu menganggap yang gelombang 2 itu
mereka kenapa-kenapa. Kalau ada alasan itu karena uang gereja kita yang harus
kita selaraskan dengan nanti gaji saudara-saudara,” ungkapnya.
Lebih
lanjut pendeta Maspaitella mengatakan, jemaat mungkin akan membaca apa yang
tertulis tapi anda mengerti mengapa itu ditulis. Pakailah spiritualiatas
suadara-saudara untuk benar-benar membangun umat. GPM ini bukan gereja yang
baru, ini gereja yang mewarisi kekristenan 4 abad. Untuk itu, harus tetap menjaga
kemurnian ajaran gereja, aturan gereja sesuai dnegan firman Tuhan.
“Mau
jadi pendeta GPM, tubuh GPM, jiwa GPM,” imbuhnya.
Pendeta
Maspaitella berharap, kemampuan dan kualiatas akademik Vikaris GPM, mampu membantu
merangsang pertumbuhan umat, baik pendidikan dan ekonomi yang menjadi pilar
penting membawa gereja ke 1 abad 2035.
“Ada
yang punya kemampuan pengetahuan yang lebih, Ada yang punya jaringan yang luas,
Ada yang punya kecerdasan yang bisa karena itu diandalakan untuk menumbuhkan
animo dan bakat semangat anak-anak di jemaat untuk belajar gunakan itu untuk
merangsang pertumbuhan jemaat,” tuturnya.
Sebagai
penutup, Pendeta Maspaitella berpesan, bagi 268 calon pendeta GPM yang akan
diutus ke jemaat-jemaat, pergilah dengan hati serang hamba, yang semata-mata hanya
untuk melayani. Percayalah bahwa jika Tuhan memelihara jemaat-jemaat, maka
ketika kita datang kesitu Tuhan pun akan memeliharamu.