Demi Mendapatkan Guru Misi, GPM Jejaki Kerjasama Dengan FKIP UKSW




Langkah GPM menuju satu abad di tahun 2035 dengan salah satu usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama anak sebagai generasi emas gereja dan bangsa, ditempuh dengan beberapa strategi.


Dalam dua hari ini (16 dan 17 Mei), langkah itu dilakukan dengan pertama, meningkatkan layanan SMK Kristen Piru, Seram Barat, dengan menambah Jurusan Teknik Produksi Minyak, Teknik Pengolahan Minyak dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik, selain Jurusan Administrasi yang selama ini ada di SMK tersebut.


Ke arah itu, telah dilakukan penandatangan kerjasama dengan SMK Migas Cepu sebagai sekolah pembina yang akan membantu proses pembelajaran di sana (SMK Kristen Piru), membantu tenaga guru yang khusus direkrut oleh YPPK Dr. J.B. Sitanala.


Sementara itu pada hari ini (17/5), bertempat di kampus FKIP UKSW dilakukan diskusi dan penandatanganan kesepahaman kerjasama untuk memproses Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU), antara FKIP UKSW dengan GPM, dimana UKIM akan menjadi kampus pendukung proses tersebut.


Dalam diskusi tersebut akan ada dua program studi yang akan diselenggarakan yaitu Pendidikan Guru SD (PGSD) dan Magister Administrasi Pendidikan (MAP).


Untuk maksud itu segala usaha dan proses ke arah itu dikerjakan bersama sambil juga berproses untuk mendapatkan ijin dari Kementerian Dikti.


Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd, M.Sc, atas nama Rektorat mendorong upaya ini agar dikerjakan secara serius sehingga UKSW bisa berkontribusi bagi kawasan Timur Indonesia yang umumnya masih tergolong sebagai daerah 3T. Selain itu harus ada upaya untuk meningkatkan kualitas IPM Maluku pada waktunya pula.


Turut hadir dalam kesempatan itu, Dr. Adita Sutresno, S.Si, M.Sc sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Dr. Helti Lygia Mampouw, M.Si, Dekan FKIP, bersama para dosen lainnya.


 

GURU MISI SEBAGAI KARAKTER KHUSUS


Bagi GPM sendiri, seperti ditegaskan Ketua MPH Sinode, Pdt. Elifas Maspaitella, upaya ini adalah rangkaian proses dari GPM menjalankan misi gereja dengan meningkatkan kualitas sekolah milik GPM di seluruh Maluku dan Maluku Utara. "Gereja kami memberi mandat supaya kami memproses FKIP di UKIM. Tujuannya supaya ada tenaga guru yang sejak awal dibina seperti kami membina calon Pendeta di Fakultas Teologi, sehingga ketika tamat, mereka diangkat dan diutus menjadi guru dan mau pergi serta tinggal di pedalaman dimana ada sekolah milik GPM, seperti para pendeta kami rela ke jemaat dan tinggal di sana dengan jemaat".


Hal itu yang menurut Dr. S. Singerin, sebagai Ketua Tim dan sekaligus Ketua PP YPPK Dr. J.B. Sitanala, dijadikan sebagai karakter khusus dan profil kelulusan FKIP melalui program PSDKU itu sekiranya akan dapat diselenggarakan.

Sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi GPM, Prof. Bob Mosse, yang turut hadir pun menyambut rencana itu dan berharap bisa dipersiapkan secara matang semua dokumen dan persyaratannya. Hal senada pun disampaikan Rektor UKIM, Pdt. Dr. H. Hetharia, dengan memastikan bahwa UKIM akan siap termasuk dengan merekrut tenaga dosen lokal entah sebagai Dosen Tetap maupun Dosen Tidak Tetap UKIM, sekaligus mempersiapkan UKIM jika pada waktunya bisa menyelenggarakan FKIP secara mandiri.


Ujung dari diskusi tersebut ialah harapan agar pada waktunya rencana ini direstui dengan ijin dari Kementerian Dikti.