BPA Menyelenggarakan Pertemuan Regional Kolaborasi Penerjemahan Alkitab di Maluku




(31/01/25) Mengakhiri bulan Januari 2025, Badan Penerjemahan Alkitab Maluku menyelenggarakan agenda penting bagi Gereja Protestan Maluku, “Pertemuan Regional Kolaborasi Penerjemahan Alkitab di Maluku”.

Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Umum Sinode GPM Pdt. S.I. Sapulette, Ketua Klasis dan Sekretaris Klasis di GPM, Direktur Kartidaya, dan Pemimpin Lembaga Mitra, antara lain: Mark Taber dan David Moore (Global Partnership), Hoger Hana (The Seed Company), Veni Setiawan (Tim Inti Gerakan Penerjemahan Alkitab di Indonesia), Budi Santoso (Direktur Kartidaya Sahabat Indonesia), Candra Badudu (Direktur FCBH), Pdt. Petrus Kondorura (Direktur LPMI), Leo Maiseka (Ketua Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Desa), dan Nus Tubay (Ketua Yayasan Pengembangan Sar Abil).

Kegiatan ini dibuka dengan Ibadah, yang dilayani oleh Pdt. Ian Hitijauhbessy sebagai Liturgos dan Pdt. Nancy Souissa sebagai Pelayan Firman. Dalam khotbahnya, Souissa menegaskan bahwa Bahasa bisa membuat orang tidak setara dalam kehidupan bersama, oleh karena itu, tugas penerjemahan harus multidimensi sebab kita akan berjumpa dengan Tuhan melalui berbagai macam bahasa. Lebih lanjut, Souissa mengingatkan bahwa bahasa yang berbeda tidak boleh jadi sumber pertengkaran, itu yang ditegaskan oleh Paulus. Bahasa kasih harus melampaui semua bahasa dan GPM harus berkomitmen untuk mengembangkan jemaat menghidupi bahasa asli dalam kasih, harus menjadi Jemaat GPM yang dewasa dan missioner dengan bahasa sendiri, mudah dimengerti dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Tujuan kegiatan ini untuk MPH Sinode GPM bersama semua Ketua Klasis dan Sekretaris Klasis juga para Mitra bercakap bersama terkait arahan MPH Sinode tentang pekerjaan penerjamahan Alkitab di Maluku. Selain itu, untuk membahas arahan tersebut, merencanakan kerjasama, serta membangun komitmen bersama untuk memastikan bahwa semua bahasa di GPM dapat dijangkau”, tegas Direktur BPA, Craig Marshall dalam sambutannya.

Sekretaris Umum Sinode GPM juga mengemukakan beberapa hal penting. Dalam sambutannya, Sapulette menyampaikan bahwa GPM berkomitmen untuk terus melakukan kerja penerjemahan agar sub-sub suku di Maluku dan Maluku Utara dapat dijangkau pelayanan pemberitaan firmannya. “Kegiatan ini untuk mempertegas komitmen bersama”, imbuh Sapulette.  Lebih lanjut , Sapulette juga menegaskan bahwa GPM terus berupaya untuk memperkuat kapasitas SDM di BPA. Ada harapan untuk MPH dan BPA mendengarkan masukan dari para pimpinan Klasis yang mengalami realitas hidup dan berbahasa di wilayah pelayanan. Tujuannya agar dapat merancang strategi dan ditindaklanjuti. Sapulette mengakhiri  sambutannya dengan membuka kegiatan Pertemuan Regional Kolaborasi Penerjemahan Alkitab di Maluku, yang ditandai dengan pemukulan Tifa.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan berbagai agenda antara lain, Penerjemahan Alkitab di dunia dan di Indonesia, GPM, Tantangan dan Peluang Penerjemahan Alkitab di Maluku, Diskusi, Talkshow Penerjemahan Alkitab, Penjelasan dari Masing-masing Organisasi, Misi dan Penerjemahan Alkitab 2, BPA, YPMD, dan YPSA, Strategic Mapping, Doa suku-suku dan Komitmen Kolaborasi, serta Ceremony Penutupan. Kegiatan ini memberi angin segar untuk GPM dan semua Mitra agar terus bekerja mewartakan misi Kerajaan Allah dengan memberdayakan kekayaan bahasa di Maluku dan Maluku Utara.