Beritakan Injil Dengan Motivasi Yang Murni
Kisah Para Rasul 19:13-20
Motivasi yang murni dalam penginjilan terlihat jelas dalam kehidupan dan pelayanan Rasul Paulus, terlebih dalam tugas pemberitaan Injil. Paulus dengan menggunakan nama Yesus telah melakukan mujizat-mujizat yang luar biasa; antara lain: menyembuhkan orang yang kerasukan setan, sehingga banyak orang mulai meniru cara-cara pelayanan yang dilakukan oleh Paulus (ayat 13), termasuk anak-anak Skewa, Imam Kepala Yahudi (ayat 14). Mereka mencoba-coba menyebut nama Yesus untuk menyembuhkan roh jahat, padahal mereka adalah tukang jampi (dukun). Mereka menggunakan mantera dengan menyebut nama Yesus padahal mereka tidak percaya kepada Yesus. Dengan kata lain, motivasi mereka menggunakan nama Yesus untuk memperoleh popularitas. Akibatnya anak-anak skewa dikalahkan; dipukuli dan ditelanjangi oleh roh jahat (ayat 16). Peristiwa yang alami oleh ketujuh anak skewa ini terdengar oleh banyak orang sehingga orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus menjadi percaya dan mengalami pertobatan (ayat 18,19). Dengan demikian, nama Yesus semakin dimasyhurkan dan pemberitaan Firman Tuhan semakin disebarluaskan sampai ke ujung-ujung bumi. Melalui perikop tadi, Paulus mengingatkan orang percaya agar memiliki motivasi yang benar dalam melayani pekerjaan Tuhan. Menjadi Pelayan bukan supaya kita menjadi terkenal, dipuji orang, memperoleh imbalan, memperkaya diri, dll. Semua itu akan membawa kehancuran bagi hidup kita. Sebaliknya, menjadi pelayan berarti kita melakukan kehendak Tuhan yakni memuliakan Tuhan dan melayani sesama. Ingat: “Dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (1 Korintus 15:58).
Doa: Kiranya kami memiliki motivasi yang benar untuk memberitakan injil, Amin.