Berbuat Baik adalah Wujud Iman Yang Sejati




Yakobus 1: 19-21

Tema utama kitab Yakobus adalah Iman tanpa perbuatan yang baik bukanlah iman yang sejati (band.Yak.psl 2). Yakobus mengingatkan kita bahwa memiliki iman saja tidaklah cukup, kita harus memiliki iman yang terlihat nyata dalam perbuatan baik. Hal ini ia jelaskan dalam perikop bacaan kita tadi, Yakobus sangat prihatin terhadap penggunaan dan penyalahgunaan kata-kata. Dia menyatakan bahwa orang Kristen ”Hendaklah cepat untuk  mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah” (ay.1:19). Mereka harus menguasai lidah mereka, jika tidak “sia-sialah ibadahnya” (ay.1:26). Dalam pandangannya lidah sama merusaknya seperti api. Lidah itu beracun, cenderung dipakai untuk mengucapkan kata-kata “berkat dan kutuk” (ay.3:5-12). Menjadi orang Kristen tidak hanya pandai bicara, tetapi juga harus mewujudkannya melalui perbuatan mereka (ay.1:22). Melalui bacaan ini, Yakobus hendak menasihati kita juga agar kita berhati-hati dalam menggunakan lidah (mulut) sesuai dengan Firman Tuhan. Kita diingatkan untuk jangan cepat-cepat mengatakan sesuatu, tanpa dipikiran lebih dahulu. Sebab perkataan yang terlanjur kita  keluarkan dapat saja melukai hati orang lain dan menyusahkan diri kita sendiri, misalnya: fitnah, gosip,dll. Kita juga diperingatkan untuk menjauhkan kebiasaan atau sifat pemarah dalam kehidupan  sehari-hari karena  amarah  tidak mengerjakan  kebenaran  di hadapan Allah (ayat 20). Artinya jika kita marah kita tidak dapat melakukan kehendak Allah (perbuatan baik).

Doa: Kiranya kami menjadi pelaku Firman-Mu. Amin.